Senin, 29 November 2010

METODE KEPUTUSAN ORGANISASI

Metode Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Cara lain untuk memahami tindak komunikasi dalam organisasi adalah dengan melihat bagaimana suatu organisasi menggunakan metode-metode tertentu untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi. Dalam dataran teoritis, kita mengenal empat metode pengambilan keputusan, yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).
a. Kewenangan Tanpa Diskusi

Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik
atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.

Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok,daripada keputusan yang diambil secara individual.

b. Pendapat Ahli

Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.

Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana, karenasangat sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior). Ada yang berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik; untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.


c. Kewenangan Setelah Diskusi

Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.

Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.

d. Kesepakatan

Kesepakatan atau konsensusakan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.

Namun demikian, metodepengambilan keputusan yang dilakukan melalui kesepakatn ini, tidak lepas juga dari kekurangan-kekurangan. Yang paling menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.

Keempat metode pengambilan keputusan di atas, menurut Adler dan Rodman, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor:

* jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan,
* tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
* kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.

SISTEM SOSIAL, ORGANISASI SOSIAL DAN STATUS SOSIAL

SISTEM SOSIAL, ORGANISASI SOSIAL
DAN STATUS SOSIAL

Sistem sosial adalah Sejumlah kegiatan atau sejumlah orang dengan hubungan timbal balik yang kurang lebih bersifat konsisten. Sistem sosial diciptakan manusia untuk mempengaruhi prilaku manusia. Dalam sistem sosial hubungan timbal balik terjadi antara masyarakat, organisasi dan kelompok sosial. Dalam masyarakat terjadi interaksi dan juga terdapat fakta sosial yang bersifat umum. Selain fakta umum juga terdapat fakta eksternal yang bersifat memaksa seperti norma hukum.

Pada organisasi yaitu kelompok-kelompok yang mempunyai tujuan tertentu, akan terjadi suatu interaksi yang langgeng, memiliki identitas yang jelas, memiliki keanggotaan, terdapat program dan prosedur. Sedangkan pada kelompok sosial interaksi tidak terlalu intensn. Dalam sistem sosial selalu mempertahankan batas untuk membedakannya deari lingkungan. Dalam masyarakat terdapat suatu interaksi yaitu hubungan timbal balik yang pas dimana semakin dekat atau sama tujuannya hubungan akan semakin solid. Menurut Robert K. Merton terdapat dua fungsi dari interaksi yaitu fungsi manifest dan laten. Fungsi manifest bersifat jelas, terang dan diketahui atau dengan kata lain fungsi yg diketahui oleh orang yg bertindak ( actor ). Contohnya adalah peran atau status sebagai dosen. Sedangkan fungsi laten memiliki sifat tersembunyi atau yang tidak diketahui atau dengan kata lain kebalikan dari fungsi manifest, yaitu fungsi yg tdk diketahui oleh orang yg bertindak ( aktor ).

Kelompok adalah suatu sistem sosial yg terdiri dari sejumlah orang yg berinteraksi satu sama lain dan terlibat dalam suatu kegiatan bersama dan memilki sikap lebih solidaritas serta bersifat kolektivitas .Jika organisasi lebih memiliki peraturan dan bersifat role expectation yaitu memiliki harapan kelompok. Dalam masyarakat terdapat kategori sosial yaitu tidak ada interaksi, tidak ada ikatan moral, dan juga tidak ada harapan-harapan peran contohnya adalah perempuan dan laki-laki sama saja tidak ada batasan. Jadi dapat disimpulkan jika kategori sosial memiliki harapan dan bersifat kolektivitas serta terdapat nilai disebut kelompok. Jika kelompok memiliki sifat lebih mengikat lagi disebut dengan organisasi.

Adapun perbedaan antara organisasi dan masyarakat adalah jika masyarakat merupakan sistem sosial yg memiliki identitas kolektif yg tegas, daftar anggota yg terperinci, program kegiatan yg jelas & prosedur pengganti anggota serta interaksinya lebih solid dan makin terintegrasi. Sedangkan pada masyarakat cakupannya lebih luas dan merupakan sistem interaksi, atau keseluruhan komplek hubungan manusia yg luas sifatnya. Perbedaan antara organisasi dan individu antara lain jika organisasi merupakan kenyataan objektif / eksternal sedangkan individu merupakan subjek yg melakukan sesuatu yg mempunyai perasaan, pikiran memberi arti pd sesuatu yg mampu menilai tindakan sendiri atau dengan kata lain merupakan kenyataan subjektif / internal.

Status merupakan hal yang dibuat oleh manusia dan bersifat subyektif. Selain itu pengertian dari status adalah tatanan ( order ) hak dan kewajiban secara hierarkis dalam struktur formal suatu organisasi. Menurut
Talcott Parsons status seseorang timbul karena kelahiran contoh anak

raja, karena mutu pribadi, karena prestasi contoh insinyur, karena kepemilikan, dan karena otoritas/kekuasaan. Adapun manfaat dari mengetahui tentang organisasi sosial adalah untuk dapat diajak bekerjasama dalam kegiatan kesehatan. Status subjektif ada yang bersifat konsisten dan non konsisten. Dalam organisasi terdapat peran yang memiliki arti pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki status atau posisi tertentu juga posisi tertentu dalam organisasi. Maka dari itu sangat diperlukan sumber daya manusia yang baik untuk melaksanakan perannya dalam mensejahterakan masyarakat.

PENGALAMAN DAN PENYELESAIAN KONFLIK DALAM BERORGANISASI

pengalaman dan Penyelesaian konflik dalam Berorganisasi
Benarkah berorganisasi di sekolah identik dengan penurunan prestasi dan konsentrasi belajar? Memang berorganisasi dapat bersifat adiktif. Namun, jika tidak pandai mengatur waktu, tugas-tugas lain bisa terbengkalai. Inilah salah satu sisi "negatif"-nya.

Melihat sisi "negatif" berorganisasi di sekolah, kita juga harus melihat sisi positifnya. Di luar semua itu berorganisasi di sekolah ternyata memiliki banyak nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam pengembangan pribadi.

Menambah pengalaman

Dengan menjadi anggota panitia suatu kegiatan, kita mendapat pengalaman berorganisasi. Bagaimana bekerja dalam komunitas yang terdiri dari individu-individu majemuk, beraneka ragam latar belakang dan pola pikir. Ada yang berpikir cepat dan nyambung dengan pikiran kita, namun ada juga yang lemot dan enggak nyambung-nyambung.

Dengan kesibukan tambahan ini, mau tidak mau kita harus belajar strategi menyatukan visi, membagi kerja, dan menjalankan tugas. Istilah kerennya, job description masing-masing tugas harus jelas. Berbagai benturan yang mungkin terjadi saat menyatukan visi, tentu akan menjadi tambahan pengalaman tersendiri. Begitu pula saat pembagian kerja, kita menjadi terbiasa untuk bekerja secara team work, saling membahu, mendukung satu dengan lainnya.

Selain memperoleh pengalaman berorganisasi, kita juga mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan dalam bidang yang kita kerjakan. Misalnya, bila bertugas sebagai seksi publikasi, kita akan mendapat pengalaman bagaimana berhubungan dengan orang lain di luar kelompok sendiri, bagaimana mempromosikan kegiatan yang kita buat dan media yang akan digunakan.

Bergabung dengan kepanitiaan suatu kegiatan tentu membuat kita harus berinteraksi dengan banyak orang. Proses interaksi ini membuat kita menjadi kenal dan dikenal banyak orang. Dengan kata lain, melalui pergaulan yang luas, kita akan memiliki banyak teman.

Sikap mental

Kegiatan di luar sekolah juga membentuk sikap mental positif, misalnya kedisiplinan, ketekunan, kejujuran, dan percaya diri. Setiap kerja pasti ada target waktu (deadline) yang harus dicapai. Dengan adanya job description kita harus bisa memimpin diri sendiri, menentukan skala prioritas dan disiplin dalam menjalankan rencana kerja agar selesai sebelum target waktu (deadline) yang ditentukan.

Selain kedisiplinan, ketekunan kita juga terasah. Tidak semua tugas yang menjadi tanggung jawab, mudah dilaksanakan. Kadangkala ada tugas yang membutuhkan ketekunan, seperti mewawancarai orang penting yang sulit ditemui. Bila tidak tekun tugas kita tidak terselesaikan.

Jabatan yang kita emban berhubungan dengan kepercayaan. Dalam melaksanakan tugas, kita diberi kepercayaan, bisa berupa wewenang atau materi. Kita dituntut bersikap jujur, tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan. Hal ini membutuhkan keberanian untuk melawan keinginan negatif dan melatih kejujuran kita.

Dengan pengalaman yang kita dapatkan saat berorganisasi, secara sadar maupun tidak, tingkat kepercayaan diri kita juga meningkat. Kepercayaan diri yang tinggi ini amat berguna saat kita harus melangkah dan menentukan sesuatu. Bila kita percaya diri, maka kita akan lebih berani dalam menghadapi segala situasi.

Keuntungan tambahan

Di luar semua itu, ternyata masih ada keuntungan tambahan yang bisa kita dapatkan dari kegiatan berorganisasi di sekolah. Keuntungan tambahan itu adalah suvenir-suvenir yang dapat kita koleksi untuk dikenang di masa depan. Suvenir-suvenir itu dapat berupa kaus, kartu kepanitian, bandana, topi dan lain-lain. Benda - benda yang sekilas tidak berharga itu mungkin bisa menjadi berharga karena menyimpan kenangan yang tidak tergantikan.

Namun, pada akhirnya betapa pun positifnya berorganisasi di sekolah, kewajiban utama kita sebagai pelajar adalah belajar. Kemampuan berorganisasi hendaknya disertai dengan kemampuan mengatur waktu dengan baik, agar kita dapat mendapatkan semua manfaat berorganisasi tanpa mengorbankan prestasi.

Penyelesaian Dan Penghilangan Konflik


1. Penghindaran Konflik dengan jalan penghindaran sumber-sumber konflik
2. Intervensi terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik untuk melakukan kompromi
3. Mengakomodasi keinginan pihak-pihak yang terlibat konflik dalam suatu forum penyelesaian konflik.

ORGANISASI FORMAL ATAU INFORMAL

PENGALAMAN BERORGANISASI BAIK FORMAL ATAU INFORMAL

a. Organisasi Formal

Di dalam hidup kita harus mencapai tujuan yaitu mencukup kebutuhan hidup kita seperti makan sandang ,pendidikan dan sebaagai nya ,makan kita di sini di tuntut untuk bekerja untuk mencukupi itu.Di dalam lingkup pekerjaan kita di bentuk suatu kesatuan /sekumpulan orang dalam organisasi perusahaan.Dalam berorganisasi tentu kita berenteraksi dengan banyak orang ,karena dalam berorgansi kita tentunya mempunyai suatu tujuan.Di perusahaan saya banyak sekali tujuan yang akan di capai ,di antaranya tentunya profit,kita di bentuk suatu organisasi perusahan yang tentunya mempunyai tugas tugas yang harus di lakasanakan dan di pertanggungjawabkan kepada manajemen.
Di perusahaan kami di bentuk dalam struktur organisasi yang sudah di desain untuk menjalan kan bisnis proses ,maka terbentuk organisasi pusat dan dan cabang yang semua itu mempunyai tujuan dan di pertanggungjawabkan dari cabang ke pusat dan dari pusat kepada direksi dan pemegang saham.Kami di bentuk suatu organisasi dari tingkat tinggi sampai tingkat rendah mempunyai tugas dan wewenang sesuai dengan rule yang di atur.
Kebetulan dalam organisasi ini saya berada paling bawah(entry level) yang bertanggung jawab kepada supervisi kami.saya mempuanyai tugas menjaga sistem berjalan optimal dan meminimalkan gangguan pada sistem sehingga sistem berjalan dan bisnis proses tidak terganggu.Tugas dari managemen kepada divisi IT di antara nya menjaga seluruh perangakap baik software maupu hardware berjalan sesuai yang di harapkan .Kita juga di harapkan menambah ilmu dengan melakukan riset dan development program – program yang berjalan untuk mengetahui bug – bug pada progran perusahaan serta menyempurnkan lagi.Menjaga suatu sistem tentunya bukan tanggungjawab yang ringan karena ini berhubungna dengan data .
Dalam perusahaan kami data sangat penting selain untuk report ke customer ,data itu juga di pakai untuk informasi sejauh mana perusahaan ini berkembang serta untuk mengambil kebijakan perusahaan ,sehingga ke depan langkah apa yang di ambil untuk mencapai target yang telah di tentukan apakah.
Jadi dalam organisasi di perusahaan kami divisi IT sangat vital,kami berada di bawah bagian keuangan yang bertanggung jawab kepada manager keuangan karena strukturnya begitu .itulah sedikit peran saya dalam organisasi di dalam perusahaan kami.

b. Organisasi Informal

Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.seperti yang pernah aku alami beberapa yang lalu.Yaitu kemarin ada Ibu dari teman sekantor kami sedang sakit.dan beliau di rawat di Rumah Sakit Koja jakarta utara.Seperti biasa selesai sholat dzuhur aku lihat segerombolan kawan kawan kantor ngombrol.dari HP saya bunyi “ Mas Tris mau nengok Ibunya Mbak T*ar** gak ?” kata teman saya.
Oke mas aku ikut .mak siang itu juga kita bersama sama meninggalkan kantor menuju Rumah sakit koja,di sini kita saling berbagai yang yang mempunyai motor memboncengkan yang tidak mempuanyai motor,kita berboncengan sampai di sana..kita bingung..loh masak menengok orang sakit dengan tangan kosong..ahkir nya kita mengumpulkan uang seadanya dan membelikan buah dan roti,dan membawa nya masuk menengok …
Ini pengalaman saya dalam berorganisasi informal yang intinya mebentuk sekumpulan orang yang di koodinir,untuk tujuan menengok kawan di RS,kita bagi – bagi tugas,satu dengan yang lain saling membantu sehingga tujuan yang akan di lakukan terlaksana dengan baik..jadi kami mendelegasikan tugas kita dengan komando yang langsung.

Senin, 15 November 2010

PROGRAM MATRIK DALAM COBOL

PROGRAM MATRIK DALAM COBOL

IDENTIFICATION DIVISION.
PROGRAM-ID. MATRIKS.
ENVIRONMENT DIVISION.
DATA DIVISION.
WORKING-STORAGE SECTION.
77 I PIC 99.
77 J PIC 99.
01 CETAK.
02 M1 PIC Z9.
02 M2 PIC Z9.
02 T PIC Z9.
01 TOTAL.
02 TOTAL-BARIS OCCURS 2 TIMES.
03 TM OCCURS 2 TIMES PIC 999.
01 DATA1.
02 BARIS1 OCCURS 2 TIMES.
03 MATRIK1 OCCURS 2 TIMES PIC 99.
01 DATA2.
02 BARIS2 OCCURS 2 TIMES.
03 MATRIK2 OCCURS 2 TIMES PIC 99.
SCREEN SECTION.
01 HAPUS-LAYAR.
02 BLANK SCREEN.
01 TANDA.
02 LINE 3 COLUMN 16 VALUE '+' HIGHLIGHT.
02 LINE 3 COLUMN 31 VALUE '=' HIGHLIGHT.
PROCEDURE DIVISION.
MULAI.
MOVE 3 TO LIN.
DISPLAY HAPUS-LAYAR.
PERFORM ISI1
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2
COMPUTE LIN = 10.
PERFORM ISI2
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2
PERFORM PROSES
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2
DISPLAY HAPUS-LAYAR.
DISPLAY TANDA.
PERFORM HASIL
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2

STOP RUN.

ISI1.
DISPLAY (3, 2) 'MATRIK 1'.
COMPUTE LIN = LIN + 1.
DISPLAY (LIN, 2) 'ELEMEN [', I, ', ', J, '] = '.
ACCEPT MATRIK1 (I, J).
ISI2.
DISPLAY (10, 2) 'MATRIK 2'.
COMPUTE LIN = LIN + 1.
DISPLAY (LIN, 2) 'ELEMEN [', I, ', ', J, '] = '.
ACCEPT MATRIK2 (I, J).
PROSES.
COMPUTE TM (I, J) = MATRIK1 (I, J) + MATRIK2 (I, J).
HASIL.
MOVE I TO LIN.
MOVE J TO COL.
MOVE MATRIK1 (I, J) TO M1.
MOVE MATRIK2 (I, J) TO M2.
MOVE TM (I, J) TO T.
COMPUTE LIN = LIN * 2.
COMPUTE COL = COL * 4.
DISPLAY (LIN, COL + 1) M1.
DISPLAY (LIN, COL + 16) M2.
DISPLAY (LIN, COL + 31) T.

LOGIKA PROGRAM
• IDENTIFICATION DIVISION.
Memberikan informasi mengenai program yang dibuat.
• PROGRAM-ID. MATRIKS.
Dengan nama programnya yaitu matriks.
• ENVIRONMENT DIVISION.
Memberikan informasi tentang peralatan yang akan digunakan dalam pemrograman cobol.
• DATA DIVISION.
Informasi mengenai bentuk dan jenis data.
• WORKING-STORAGE SECTION.
Ada bilamana diperlukan pemesanan tempat untuk data proses & output. Data yang ada disini BUKAN data external. ( Data external = data dari luar program, misalnya data dari disket, atau tape ).
• 77 I PIC 99.
Angka 77 menunjukan bahwa data item yang telah di buat akan berdiri sendiri dengan menambahkan kata PIC 99 yang artinya (99) adalah sebuah data yang akan keluar adalah numerik, untuk menambahkan perintah tampilan pada awal berjalannya program.
• 77 J PIC 99.
• 01 CETAK.
Kata CETAK hanya untuk menambahakan statement.
• 02 M1 PIC Z9.
PIC Z9 menunjukan sebuah data yang akan keluar berupa alphanumerik.
• 02 M2 PIC Z9.
• 02 T PIC Z9.
• 01 TOTAL.
Menembahakan statement untuk menghasilkan jumlah totalnya.
• 02 TOTAL-BARIS OCCURS 2 TIMES.
Ini menunjukan terdapat program array dimensi dua.
• 03 TM OCCURS 2 TIMES PIC 999.
Dan yang ini menunjukan terdapat program array dimensi tiga.
• 01 DATA1.
Data1 memberikan instruksi untuk meng-input data pada data1.
02 BARIS1 OCCURS 2 TIMES.
03 MATRIK1 OCCURS 2 TIMES PIC 99.
• 01 DATA2.
Data2 memberikan instruksi untuk menginput data pada data2.
02 BARIS2 OCCURS 2 TIMES.
03 MATRIK2 OCCURS 2 TIMES PIC 99.
• SCREEN SECTION.
untuk mendefinisikan bentuk dari layar input / output.
• 01 HAPUS-LAYAR.
Untuk memeberikan instruksi bahwa saat pengoutputan data akan terjadi penghapusan layar sehingga layar akan blank.
02 BLANK SCREEN.
• 01 TANDA.
Untuk memberikan instruksi tanda ‘+’ dan ‘=’ pada baris 3 dan kolom 16 dan 31, dengan tambahan instruksi highlight yang berfungsi untuk menambah terang tanda tersebut.
02 LINE 3 COLUMN 16 VALUE '+' HIGHLIGHT.
02 LINE 3 COLUMN 31 VALUE '=' HIGHLIGHT.
• PROCEDURE DIVISION.
Berisi paragraph - paragraph yang terdiri dari instruksi untuk pelaksanaan program.

MULAI.
DISPLAY HAPUS-LAYAR.
PERFORM ISI1
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2
COMPUTE LIN = 10.
PERFORM ISI2
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2
PERFORM PROSES
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2
DISPLAY HAPUS-LAYAR.
DISPLAY TANDA.
PERFORM HASIL
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2

• STOP RUN.
Instruksi untuk menghentikan sebuah program.

PROGRAM COBOL BIODATA

Cara masuk ke program COBOL
RUN - cmd – cari file COBOL dengan cara mencari di driver mana anda telah menyimpan programnya contoh C:\ spongebob\cobol\cobol biodata.cob – jika sudah terdapat filenya ketik C:\spongebob\cobol\runcobol biodata.cob – jika terdapat eror terhadap lising programnya silahkan ketik C:\spongebob\cobol\edit biodata.cob – silahkan mencari kesalahan listingnya.





OUTPUT PROGRAM












IDENTIFICATION DIVISION
Tujuan dari IDENTIFICATION DIVISION adalah memberikan informasi mengenai program yang dibuat.
Bentuk umumnya:
IDENTIFICATION DIVISION.
PROGRAM-ID. nama program.


ENVIRONMENT DIVISION
Tujuan dari ENVIRONMENT DIVISION adalah memberikan informasi mengenai peralatan yang digunakan dalam program.


Data division untuk informasi mengenai bentuk dan jenis data yang digunakan.


WORKING-STORAGE SECTION (optional)
Ada bilamana diperlukan pemesanan tempat untuk data proses & output. Data yang ada disini BUKAN data external. ( Data external = data dari luar program, misalnya data dari disket, atau tape ).\

SCREEN SECTION (optional)
Yaitu untuk mendefinisikan bentuk dari layar input / output.


PROCEDURE DIVISION
Berisi paragraph - paragraph yang terdiri dari instruksi untuk pelaksanaan program.

Listing programnya antara lain:
Identification division.
Program-ID. Biodata.
Environment division.
Data division.
Working_storage section.
01 mahasiswa
02 nama pic a(20).
02 NPM pic x(8).
Screen section
01 cls
02 blank screen.
01 hasil
02 line 10 column 15 value “nama saya “.
02 column pic a(20) from nama.
02 line 12 column 15 value “NPM saya “.
02 column pic x(8) from NPM.
Procedure division.
Mulai
Display cls.
Display “nama :”.
Accept nama.
Display “NPM :”.
Accept NPM.
Display hasil.
Selesai
STOP RUN.
> data = scan ()
1: 65 50 70 75 70 6: 50 45 90 95 70 11:
Membuat data yang berisikan 65 50 70 75 70 ; 50 45 90 95 70
> data
menunjukan isi pada variabel data
[1] 65 50 70 75 70 50 45 90 95 70
> sort (data)
Mengurutkan data pada variabel data
[1] 45 50 50 65 70 70 70 75 90 95
> min (data)
Mengetahui nilai terendah pada variabel data
[1] 45
> max (data)
Mengetahui nilai tertinggi pada variabel data
[1] 95
> jangkauan= max (data) - min (data)
Mengetahui jangkauan pada variable data
> jangkauan
menunjukan hasil perhitungan jangkauan dari variable data
[1] 50



> jumlahkelas= 1 + (3.322*log10(length(data)))
Mengetahui perhitungan jumlah kelas pada variable data
> jumlahkelas
menunjukan hasil perhitungan jumlah kelas pada variable data
[1] 4.322

> interval = jangkauan/jumlahkelas
Mengetahui banyaknya data pada variable data
> interval
Menunjukan hasil banyaknya data pada variable data
[1] 11.56872
> round (jumlahkelas)
Membulatkan ke atas hasil pada perhitungan sebelumnya dari variabel jumlahkelas
[1] 4
> floor (jumlahkelas)
Membulatkan ke bawah hasil pada perhitungan sebelumnya dari variabel jumlahkelas
[1] 4
> round (interval)
Membulatkan ke atas hasil pada perhitungan sebelumnya dari variabel interval
[1] 12



> floor (interval)
Membulatkan ke bawah hasil dari perhitungan sebelumnya pada variabel interval
[1] 11
> mean = sum (data) / length (data)
Mengetahui rataan hitung pada variable data
> mean
menunjukan hasil rataan hitung pada variable data
[1] 68
> median = length (data)/ 2
Mengetahui nilai tengah pada variable data
> median
menunjukan hasil nilai tengah pada variable data [1] 5
+ > frek = function (x,y,z)
+ frek = function (x,y,z){}
> frek = function(x,y,z)
+ {
+ a=0
+ for(i in 1:length(x))
+ {
+ if(x[i] >= y && x [i] <= z)
+ {
+ a=a+1
+ }
+ print(a)
+ }
+ }



Mengetahui frekuensi masing-masing nilai pada variable data
> frek(data,45,56) >frek(data,57,68)
> frek(data,69,80) >frek(data,81,82)
> frek(data,93,104)
menunjukan hasil frekuensi masing-masing nilai pada variable data

ALGORITMA PERKALIAN MATRIKS

Algoritma Perkalian Matriks

Algoritma :

a.inisialisasi matrik_a[ ][ ], matrik_b[ ][ ], matrik_c[ ][ ], i=0, j=0, k=0, baris_a, kolom_a, kolom_b
b.inputkan baris_a, kolom_a, kolom_b
c.Proses looping untuk memasukkan nilai pada matrik_a :

1.untuk i=0 sampai dengan banyak baris_a-1, i=i+1
a)untuk j=0 sampai dengan banyaknya kolom_a-1, j=j+1
b)inputkan matrik_b[i+1][j+1]
c)Apakah j< kolom_a ? jika tidak, kembali ke proses c.1.a

2.Apakah i < baris_a ? jika tidak, kembali ke proses c 1.
d.Proses looping untuk memasukkan nilai pada matrik_b :

1.untuk j=0 sampai dengan banyak kolom_a-1, j=j+1
a)untuk k=0 sampai dengan banyaknya kolom_a-1, k=k+1
b)inputkan matrik_b[j+1][k+1]
c)Apakah k< kolom_b ? jika tidak, kembali ke proses d.1.a

2.Apakah j < kolom_a ? jika tidak, kembali ke proses d 1.
e.Proses looping untuk mengalikan matriks :
1.untuk i=0 sampai dengan banyak baris_a-1, i=i+1
a)untuk k=0 sampai dengan banyaknya kolom_b-1, k=k+1

i)untuk j=0 sampai dengan kolom_a -1, j=j+1
ii)matrik_c[i][k] + = matrik_a[i][j] * matrik_b[j][k]
iii)Apakah j< kolom_a ? jika tidak, kembali ke proses i)

b)Apakah k2.Apakah i < baris_a ? jika tidak, kembali ke proses e 1.
f.Proses looping untuk menampilkan matrik_c :

1.untuk i=0 sampai dengan banyak baris_a-1, i=i+1
a)untuk k=0 sampai dengan banyaknya kolom_b -1, k=k+1
b)Print matrik_c[i][k]
c)Apakah k< kolom_b ? jika tidak, kembali ke proses f.1.a

2.Apakah i < baris_a ? jika tidak, kembali ke proses f 1.
g.Program selesai.

Algoritma Determinan Matrik

1.Masukkan ordo matrik (n)

2.Untuk i=0 s/d i < n dan j = 0 s/d j < n
- matrik [i][j]=a
- i=baris dan j=kolom

3.Lakukan penukaran baris
Untuk j=0 s/d j < n
temp=a[baris1][j];
a[baris1][j]=a[baris2][j];
a[baris2][j]=temp;

4.Proses determinan
nilai a[i][j]<0 br="br">max=i
Untuk m=i+1 s/d m if (fabs(a[m][i]) > fabs(a[max][i]))
max = m ;
Untuk j=i+1 s/d j < n
if (fabs(a[j][i]) != 0){
c=(double) a[j][i]/a[i][i];
Untuk k=0 s/d k < n
a[j][k]=a[j][k]-c*a[i][k];

5. Hasil dari proses
Untuk i=0 s/d i < n
hasil=hasil*a[i][i];

Program Matrik Transpose

Program Matrik_Transpose;
Uses Crt;
Type Matrik = Array [1..3,1..3] of integer;
Var
Awal,MatrikT: Matrik;
I,J : Integer;
Begin
ClrScr;
TextColor(155);
Awal[1,1] := 1;Awal[1,2] := 2;Awal[1,3] := 3;
Awal[2,1] := 4;Awal[2,2] := 5;Awal[2,3] := 6;
Awal[3,1] := 7;Awal[3,2] := 8;Awal[3,3] := 9;
Writeln(‘Matrik Awal :’);
Writeln(‘ By ULtr4′);
For I := 1 to 3 do
Begin
For J := 1 to 3 do
Begin
Write(Awal[I,J]:2,’ ‘);
End;
Writeln;
End;
Writeln;
For I := 1 to 3 do
Begin
For J := 1 to 3 do
Begin
MatrikT[I,J] := Awal[J,I];
End;
End;
Writeln(‘Matrik Tranpose :’);
Writeln(‘ Poenya gue ‘);
For I := 1 to 3 do
Begin
For J := 1 to 3 do
Begin
Write(MatrikT[I,J]:2,’ ‘);
End;
Writeln;
End;
End.

PROGRAM PASCAL MENU

Bahasa Pascal Program Menu untuk Penambahan,Pengurangan,Perkalian dan Transpose Matriks

program matriks;
uses wincrt;
var
a : array [0..100,0..100] of integer;
b : array [0..100,0..100] of integer;
c : array [0..10,0..10] of integer;
p,f,g,ba,ka,bb,kb,i,h,j,k,r,x,y: integer;
procedure tambah;
begin
writeln ('matriks A+B');
if (ka=kb)and(ba=bb) then
begin j:=1;
for h:=1 to ba do
begin k:=1;
for i:=1 to ka do
begin
write (' ',(a[h,i]+b[j,k]),' ');k:=k+1;
end;
writeln; j:=j+1;
end;
end; if ka<>kb then writeln('maaf.. jumlah kolom kedua matriks berbeda');
if ba<>bb then writeln('maaf.. jumlah baris kedua matriks berbeda');
end;
procedure kurang;
begin
writeln ('matriks A-B');
if (ka=kb)and(ba=bb) then
begin j:=1;
for h:=1 to ba do
begin k:=1;
for i:=1 to ka do
begin
write (' ',(a[h,i]-b[j,k]),' ');k:=k+1;
end;
writeln; j:=j+1;
end;
end; if ka<>kb then writeln('maaf.. jumlah kolom kedua matriks berbeda');
if ba<>bb then writeln('maaf.. jumlah baris kedua matriks berbeda');
end;
procedure kali;
begin
writeln ('Matriks A*B');
if ka=bb then begin
for h:=1 to ba do begin
for k:=1 to kb do begin
r:=0;
j:=1;
for i:=1 to ka do
begin
r:= r+ a[h,i]*b[j,k];
j:= j+1
end;
write (r,' ');
end;writeln;
end;
end
else begin
writeln;writeln('Maaf.. Jumlah KOLOM matriks A tidak sama dengan BARIS matriks B');end;
end;
procedure transpose;
begin
writeln ('Transpose matriks a');
for i:=1 to ka do
begin
for h:=1 to ba do
write (' ',a[h,i],' ');
writeln;
end;
writeln;
gotoxy(27,y+1);writeln ('Transpose matriks b');
y:=y+2;
for k:=1 to kb do
begin
x:=27;
for j:=1 to bb do begin
gotoxy(x,y);write (' ',b[j,k],' ');x:=x+3; end;y:=y+1;
writeln;
end;writeln;
end;
Procedure cetak;
begin
clrscr; writeln ('>>>>>>>>>> OPERASI ARITMATIKA 2 BUAH MATRIKS<<<<<<<<<< ') ; writeln;
writeln ('Data yang anda masukan adalah :');writeln;
writeln ('Matriks a');
for h:=1 to ba do
begin
for i:=1 to ka do
write (' ',a[h,i],' ');
writeln;
end;
writeln;
gotoxy (27,5);writeln ('Matriks b');
y:=6;
for j:=1 to bb do
begin
x:=27;
for k:=1 to kb do begin
gotoxy(x,y);write (' ',b[j,k],' '); x:=x+3;end; y:=y+1;
end;writeln;
end;
procedure input;
begin
writeln (' -= OPERASI ARITMATIKA 2 BUAH MATRIKS =- ') ; writeln;
write ('Masukan jumlah baris matriks A: '); readln (ba);
write ('Masukan jumlah kolom matriks A: '); readln (ka);writeln;
write ('Masukan jumlah baris matriks B: '); readln (bb);
write ('Masukan jumlah kolom matriks B: '); readln (kb);
writeln;
writeln ('Masukan komponen data Matriks A');
for h:=1 to ba do
begin
for i:=1 to ka do
begin
write ('Data ke-(',h,',',i,')= ');
readln (a[h,i]);
end;
end;
writeln;
writeln ('Masukan komponen data matriks B');
for j:=1 to bb do
begin
for k:=1 to kb do
begin
write ('Data ke-(',j,',',k,')= ');
readln (b[j,k]);
end;
end;
end;
procedure keluar;
begin
gotoxy(0,10);
writeln(' Terima kasih telah menggunakan program ini'); writeln;writeln;
write(' (^v^)The end(^v^)'); exit;
end;
procedure garis;
begin
writeln ('-------------------------------------------------------------------------------');
writeln ('===============================================================================');
end;
procedure menu;
begin
writeln;
writeln ('Menu Operasi');
writeln ('1. Penambahan Matriks');
writeln ('2. Pengurangan Matriks');
writeln ('3. Perkalian Matriks');
writeln ('4. Transpose Matriks');
writeln ('5. Input matriks yang baru');
writeln ('6. Keluar');writeln;
write ('Masukan nomor pilihan anda : '); readln (p);
if p= 1 then begin cetak; garis; tambah; garis; menu; end;
if p= 2 then begin cetak; garis; kurang; garis; menu; end;
if p= 3 then begin cetak; garis; kali; garis; menu; end;
if p= 4 then begin cetak; garis; transpose; garis; menu; end;
if p= 5 then begin clrscr; input ; cetak; garis; writeln; writeln; garis; menu; end;
if p= 6 then begin clrscr; keluar; end else begin
cetak; writeln('Maaf.. angka yang anda masukan tidak sesuai perintah');menu; end;
end;
{program Utama}
begin
input;
cetak;
garis;
writeln;writeln;
writeln;
garis;
menu;
end.