Senin, 29 November 2010

METODE KEPUTUSAN ORGANISASI

Metode Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi

Cara lain untuk memahami tindak komunikasi dalam organisasi adalah dengan melihat bagaimana suatu organisasi menggunakan metode-metode tertentu untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi. Dalam dataran teoritis, kita mengenal empat metode pengambilan keputusan, yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).
a. Kewenangan Tanpa Diskusi

Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik
atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.

Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok,daripada keputusan yang diambil secara individual.

b. Pendapat Ahli

Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.

Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana, karenasangat sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior). Ada yang berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik; untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.


c. Kewenangan Setelah Diskusi

Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.

Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.

d. Kesepakatan

Kesepakatan atau konsensusakan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.

Namun demikian, metodepengambilan keputusan yang dilakukan melalui kesepakatn ini, tidak lepas juga dari kekurangan-kekurangan. Yang paling menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.

Keempat metode pengambilan keputusan di atas, menurut Adler dan Rodman, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor:

* jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan,
* tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
* kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.

SISTEM SOSIAL, ORGANISASI SOSIAL DAN STATUS SOSIAL

SISTEM SOSIAL, ORGANISASI SOSIAL
DAN STATUS SOSIAL

Sistem sosial adalah Sejumlah kegiatan atau sejumlah orang dengan hubungan timbal balik yang kurang lebih bersifat konsisten. Sistem sosial diciptakan manusia untuk mempengaruhi prilaku manusia. Dalam sistem sosial hubungan timbal balik terjadi antara masyarakat, organisasi dan kelompok sosial. Dalam masyarakat terjadi interaksi dan juga terdapat fakta sosial yang bersifat umum. Selain fakta umum juga terdapat fakta eksternal yang bersifat memaksa seperti norma hukum.

Pada organisasi yaitu kelompok-kelompok yang mempunyai tujuan tertentu, akan terjadi suatu interaksi yang langgeng, memiliki identitas yang jelas, memiliki keanggotaan, terdapat program dan prosedur. Sedangkan pada kelompok sosial interaksi tidak terlalu intensn. Dalam sistem sosial selalu mempertahankan batas untuk membedakannya deari lingkungan. Dalam masyarakat terdapat suatu interaksi yaitu hubungan timbal balik yang pas dimana semakin dekat atau sama tujuannya hubungan akan semakin solid. Menurut Robert K. Merton terdapat dua fungsi dari interaksi yaitu fungsi manifest dan laten. Fungsi manifest bersifat jelas, terang dan diketahui atau dengan kata lain fungsi yg diketahui oleh orang yg bertindak ( actor ). Contohnya adalah peran atau status sebagai dosen. Sedangkan fungsi laten memiliki sifat tersembunyi atau yang tidak diketahui atau dengan kata lain kebalikan dari fungsi manifest, yaitu fungsi yg tdk diketahui oleh orang yg bertindak ( aktor ).

Kelompok adalah suatu sistem sosial yg terdiri dari sejumlah orang yg berinteraksi satu sama lain dan terlibat dalam suatu kegiatan bersama dan memilki sikap lebih solidaritas serta bersifat kolektivitas .Jika organisasi lebih memiliki peraturan dan bersifat role expectation yaitu memiliki harapan kelompok. Dalam masyarakat terdapat kategori sosial yaitu tidak ada interaksi, tidak ada ikatan moral, dan juga tidak ada harapan-harapan peran contohnya adalah perempuan dan laki-laki sama saja tidak ada batasan. Jadi dapat disimpulkan jika kategori sosial memiliki harapan dan bersifat kolektivitas serta terdapat nilai disebut kelompok. Jika kelompok memiliki sifat lebih mengikat lagi disebut dengan organisasi.

Adapun perbedaan antara organisasi dan masyarakat adalah jika masyarakat merupakan sistem sosial yg memiliki identitas kolektif yg tegas, daftar anggota yg terperinci, program kegiatan yg jelas & prosedur pengganti anggota serta interaksinya lebih solid dan makin terintegrasi. Sedangkan pada masyarakat cakupannya lebih luas dan merupakan sistem interaksi, atau keseluruhan komplek hubungan manusia yg luas sifatnya. Perbedaan antara organisasi dan individu antara lain jika organisasi merupakan kenyataan objektif / eksternal sedangkan individu merupakan subjek yg melakukan sesuatu yg mempunyai perasaan, pikiran memberi arti pd sesuatu yg mampu menilai tindakan sendiri atau dengan kata lain merupakan kenyataan subjektif / internal.

Status merupakan hal yang dibuat oleh manusia dan bersifat subyektif. Selain itu pengertian dari status adalah tatanan ( order ) hak dan kewajiban secara hierarkis dalam struktur formal suatu organisasi. Menurut
Talcott Parsons status seseorang timbul karena kelahiran contoh anak

raja, karena mutu pribadi, karena prestasi contoh insinyur, karena kepemilikan, dan karena otoritas/kekuasaan. Adapun manfaat dari mengetahui tentang organisasi sosial adalah untuk dapat diajak bekerjasama dalam kegiatan kesehatan. Status subjektif ada yang bersifat konsisten dan non konsisten. Dalam organisasi terdapat peran yang memiliki arti pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki status atau posisi tertentu juga posisi tertentu dalam organisasi. Maka dari itu sangat diperlukan sumber daya manusia yang baik untuk melaksanakan perannya dalam mensejahterakan masyarakat.

PENGALAMAN DAN PENYELESAIAN KONFLIK DALAM BERORGANISASI

pengalaman dan Penyelesaian konflik dalam Berorganisasi
Benarkah berorganisasi di sekolah identik dengan penurunan prestasi dan konsentrasi belajar? Memang berorganisasi dapat bersifat adiktif. Namun, jika tidak pandai mengatur waktu, tugas-tugas lain bisa terbengkalai. Inilah salah satu sisi "negatif"-nya.

Melihat sisi "negatif" berorganisasi di sekolah, kita juga harus melihat sisi positifnya. Di luar semua itu berorganisasi di sekolah ternyata memiliki banyak nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam pengembangan pribadi.

Menambah pengalaman

Dengan menjadi anggota panitia suatu kegiatan, kita mendapat pengalaman berorganisasi. Bagaimana bekerja dalam komunitas yang terdiri dari individu-individu majemuk, beraneka ragam latar belakang dan pola pikir. Ada yang berpikir cepat dan nyambung dengan pikiran kita, namun ada juga yang lemot dan enggak nyambung-nyambung.

Dengan kesibukan tambahan ini, mau tidak mau kita harus belajar strategi menyatukan visi, membagi kerja, dan menjalankan tugas. Istilah kerennya, job description masing-masing tugas harus jelas. Berbagai benturan yang mungkin terjadi saat menyatukan visi, tentu akan menjadi tambahan pengalaman tersendiri. Begitu pula saat pembagian kerja, kita menjadi terbiasa untuk bekerja secara team work, saling membahu, mendukung satu dengan lainnya.

Selain memperoleh pengalaman berorganisasi, kita juga mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan dalam bidang yang kita kerjakan. Misalnya, bila bertugas sebagai seksi publikasi, kita akan mendapat pengalaman bagaimana berhubungan dengan orang lain di luar kelompok sendiri, bagaimana mempromosikan kegiatan yang kita buat dan media yang akan digunakan.

Bergabung dengan kepanitiaan suatu kegiatan tentu membuat kita harus berinteraksi dengan banyak orang. Proses interaksi ini membuat kita menjadi kenal dan dikenal banyak orang. Dengan kata lain, melalui pergaulan yang luas, kita akan memiliki banyak teman.

Sikap mental

Kegiatan di luar sekolah juga membentuk sikap mental positif, misalnya kedisiplinan, ketekunan, kejujuran, dan percaya diri. Setiap kerja pasti ada target waktu (deadline) yang harus dicapai. Dengan adanya job description kita harus bisa memimpin diri sendiri, menentukan skala prioritas dan disiplin dalam menjalankan rencana kerja agar selesai sebelum target waktu (deadline) yang ditentukan.

Selain kedisiplinan, ketekunan kita juga terasah. Tidak semua tugas yang menjadi tanggung jawab, mudah dilaksanakan. Kadangkala ada tugas yang membutuhkan ketekunan, seperti mewawancarai orang penting yang sulit ditemui. Bila tidak tekun tugas kita tidak terselesaikan.

Jabatan yang kita emban berhubungan dengan kepercayaan. Dalam melaksanakan tugas, kita diberi kepercayaan, bisa berupa wewenang atau materi. Kita dituntut bersikap jujur, tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan. Hal ini membutuhkan keberanian untuk melawan keinginan negatif dan melatih kejujuran kita.

Dengan pengalaman yang kita dapatkan saat berorganisasi, secara sadar maupun tidak, tingkat kepercayaan diri kita juga meningkat. Kepercayaan diri yang tinggi ini amat berguna saat kita harus melangkah dan menentukan sesuatu. Bila kita percaya diri, maka kita akan lebih berani dalam menghadapi segala situasi.

Keuntungan tambahan

Di luar semua itu, ternyata masih ada keuntungan tambahan yang bisa kita dapatkan dari kegiatan berorganisasi di sekolah. Keuntungan tambahan itu adalah suvenir-suvenir yang dapat kita koleksi untuk dikenang di masa depan. Suvenir-suvenir itu dapat berupa kaus, kartu kepanitian, bandana, topi dan lain-lain. Benda - benda yang sekilas tidak berharga itu mungkin bisa menjadi berharga karena menyimpan kenangan yang tidak tergantikan.

Namun, pada akhirnya betapa pun positifnya berorganisasi di sekolah, kewajiban utama kita sebagai pelajar adalah belajar. Kemampuan berorganisasi hendaknya disertai dengan kemampuan mengatur waktu dengan baik, agar kita dapat mendapatkan semua manfaat berorganisasi tanpa mengorbankan prestasi.

Penyelesaian Dan Penghilangan Konflik


1. Penghindaran Konflik dengan jalan penghindaran sumber-sumber konflik
2. Intervensi terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik untuk melakukan kompromi
3. Mengakomodasi keinginan pihak-pihak yang terlibat konflik dalam suatu forum penyelesaian konflik.

ORGANISASI FORMAL ATAU INFORMAL

PENGALAMAN BERORGANISASI BAIK FORMAL ATAU INFORMAL

a. Organisasi Formal

Di dalam hidup kita harus mencapai tujuan yaitu mencukup kebutuhan hidup kita seperti makan sandang ,pendidikan dan sebaagai nya ,makan kita di sini di tuntut untuk bekerja untuk mencukupi itu.Di dalam lingkup pekerjaan kita di bentuk suatu kesatuan /sekumpulan orang dalam organisasi perusahaan.Dalam berorganisasi tentu kita berenteraksi dengan banyak orang ,karena dalam berorgansi kita tentunya mempunyai suatu tujuan.Di perusahaan saya banyak sekali tujuan yang akan di capai ,di antaranya tentunya profit,kita di bentuk suatu organisasi perusahan yang tentunya mempunyai tugas tugas yang harus di lakasanakan dan di pertanggungjawabkan kepada manajemen.
Di perusahaan kami di bentuk dalam struktur organisasi yang sudah di desain untuk menjalan kan bisnis proses ,maka terbentuk organisasi pusat dan dan cabang yang semua itu mempunyai tujuan dan di pertanggungjawabkan dari cabang ke pusat dan dari pusat kepada direksi dan pemegang saham.Kami di bentuk suatu organisasi dari tingkat tinggi sampai tingkat rendah mempunyai tugas dan wewenang sesuai dengan rule yang di atur.
Kebetulan dalam organisasi ini saya berada paling bawah(entry level) yang bertanggung jawab kepada supervisi kami.saya mempuanyai tugas menjaga sistem berjalan optimal dan meminimalkan gangguan pada sistem sehingga sistem berjalan dan bisnis proses tidak terganggu.Tugas dari managemen kepada divisi IT di antara nya menjaga seluruh perangakap baik software maupu hardware berjalan sesuai yang di harapkan .Kita juga di harapkan menambah ilmu dengan melakukan riset dan development program – program yang berjalan untuk mengetahui bug – bug pada progran perusahaan serta menyempurnkan lagi.Menjaga suatu sistem tentunya bukan tanggungjawab yang ringan karena ini berhubungna dengan data .
Dalam perusahaan kami data sangat penting selain untuk report ke customer ,data itu juga di pakai untuk informasi sejauh mana perusahaan ini berkembang serta untuk mengambil kebijakan perusahaan ,sehingga ke depan langkah apa yang di ambil untuk mencapai target yang telah di tentukan apakah.
Jadi dalam organisasi di perusahaan kami divisi IT sangat vital,kami berada di bawah bagian keuangan yang bertanggung jawab kepada manager keuangan karena strukturnya begitu .itulah sedikit peran saya dalam organisasi di dalam perusahaan kami.

b. Organisasi Informal

Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.seperti yang pernah aku alami beberapa yang lalu.Yaitu kemarin ada Ibu dari teman sekantor kami sedang sakit.dan beliau di rawat di Rumah Sakit Koja jakarta utara.Seperti biasa selesai sholat dzuhur aku lihat segerombolan kawan kawan kantor ngombrol.dari HP saya bunyi “ Mas Tris mau nengok Ibunya Mbak T*ar** gak ?” kata teman saya.
Oke mas aku ikut .mak siang itu juga kita bersama sama meninggalkan kantor menuju Rumah sakit koja,di sini kita saling berbagai yang yang mempunyai motor memboncengkan yang tidak mempuanyai motor,kita berboncengan sampai di sana..kita bingung..loh masak menengok orang sakit dengan tangan kosong..ahkir nya kita mengumpulkan uang seadanya dan membelikan buah dan roti,dan membawa nya masuk menengok …
Ini pengalaman saya dalam berorganisasi informal yang intinya mebentuk sekumpulan orang yang di koodinir,untuk tujuan menengok kawan di RS,kita bagi – bagi tugas,satu dengan yang lain saling membantu sehingga tujuan yang akan di lakukan terlaksana dengan baik..jadi kami mendelegasikan tugas kita dengan komando yang langsung.

Senin, 15 November 2010

PROGRAM MATRIK DALAM COBOL

PROGRAM MATRIK DALAM COBOL

IDENTIFICATION DIVISION.
PROGRAM-ID. MATRIKS.
ENVIRONMENT DIVISION.
DATA DIVISION.
WORKING-STORAGE SECTION.
77 I PIC 99.
77 J PIC 99.
01 CETAK.
02 M1 PIC Z9.
02 M2 PIC Z9.
02 T PIC Z9.
01 TOTAL.
02 TOTAL-BARIS OCCURS 2 TIMES.
03 TM OCCURS 2 TIMES PIC 999.
01 DATA1.
02 BARIS1 OCCURS 2 TIMES.
03 MATRIK1 OCCURS 2 TIMES PIC 99.
01 DATA2.
02 BARIS2 OCCURS 2 TIMES.
03 MATRIK2 OCCURS 2 TIMES PIC 99.
SCREEN SECTION.
01 HAPUS-LAYAR.
02 BLANK SCREEN.
01 TANDA.
02 LINE 3 COLUMN 16 VALUE '+' HIGHLIGHT.
02 LINE 3 COLUMN 31 VALUE '=' HIGHLIGHT.
PROCEDURE DIVISION.
MULAI.
MOVE 3 TO LIN.
DISPLAY HAPUS-LAYAR.
PERFORM ISI1
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2
COMPUTE LIN = 10.
PERFORM ISI2
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2
PERFORM PROSES
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2
DISPLAY HAPUS-LAYAR.
DISPLAY TANDA.
PERFORM HASIL
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2

STOP RUN.

ISI1.
DISPLAY (3, 2) 'MATRIK 1'.
COMPUTE LIN = LIN + 1.
DISPLAY (LIN, 2) 'ELEMEN [', I, ', ', J, '] = '.
ACCEPT MATRIK1 (I, J).
ISI2.
DISPLAY (10, 2) 'MATRIK 2'.
COMPUTE LIN = LIN + 1.
DISPLAY (LIN, 2) 'ELEMEN [', I, ', ', J, '] = '.
ACCEPT MATRIK2 (I, J).
PROSES.
COMPUTE TM (I, J) = MATRIK1 (I, J) + MATRIK2 (I, J).
HASIL.
MOVE I TO LIN.
MOVE J TO COL.
MOVE MATRIK1 (I, J) TO M1.
MOVE MATRIK2 (I, J) TO M2.
MOVE TM (I, J) TO T.
COMPUTE LIN = LIN * 2.
COMPUTE COL = COL * 4.
DISPLAY (LIN, COL + 1) M1.
DISPLAY (LIN, COL + 16) M2.
DISPLAY (LIN, COL + 31) T.

LOGIKA PROGRAM
• IDENTIFICATION DIVISION.
Memberikan informasi mengenai program yang dibuat.
• PROGRAM-ID. MATRIKS.
Dengan nama programnya yaitu matriks.
• ENVIRONMENT DIVISION.
Memberikan informasi tentang peralatan yang akan digunakan dalam pemrograman cobol.
• DATA DIVISION.
Informasi mengenai bentuk dan jenis data.
• WORKING-STORAGE SECTION.
Ada bilamana diperlukan pemesanan tempat untuk data proses & output. Data yang ada disini BUKAN data external. ( Data external = data dari luar program, misalnya data dari disket, atau tape ).
• 77 I PIC 99.
Angka 77 menunjukan bahwa data item yang telah di buat akan berdiri sendiri dengan menambahkan kata PIC 99 yang artinya (99) adalah sebuah data yang akan keluar adalah numerik, untuk menambahkan perintah tampilan pada awal berjalannya program.
• 77 J PIC 99.
• 01 CETAK.
Kata CETAK hanya untuk menambahakan statement.
• 02 M1 PIC Z9.
PIC Z9 menunjukan sebuah data yang akan keluar berupa alphanumerik.
• 02 M2 PIC Z9.
• 02 T PIC Z9.
• 01 TOTAL.
Menembahakan statement untuk menghasilkan jumlah totalnya.
• 02 TOTAL-BARIS OCCURS 2 TIMES.
Ini menunjukan terdapat program array dimensi dua.
• 03 TM OCCURS 2 TIMES PIC 999.
Dan yang ini menunjukan terdapat program array dimensi tiga.
• 01 DATA1.
Data1 memberikan instruksi untuk meng-input data pada data1.
02 BARIS1 OCCURS 2 TIMES.
03 MATRIK1 OCCURS 2 TIMES PIC 99.
• 01 DATA2.
Data2 memberikan instruksi untuk menginput data pada data2.
02 BARIS2 OCCURS 2 TIMES.
03 MATRIK2 OCCURS 2 TIMES PIC 99.
• SCREEN SECTION.
untuk mendefinisikan bentuk dari layar input / output.
• 01 HAPUS-LAYAR.
Untuk memeberikan instruksi bahwa saat pengoutputan data akan terjadi penghapusan layar sehingga layar akan blank.
02 BLANK SCREEN.
• 01 TANDA.
Untuk memberikan instruksi tanda ‘+’ dan ‘=’ pada baris 3 dan kolom 16 dan 31, dengan tambahan instruksi highlight yang berfungsi untuk menambah terang tanda tersebut.
02 LINE 3 COLUMN 16 VALUE '+' HIGHLIGHT.
02 LINE 3 COLUMN 31 VALUE '=' HIGHLIGHT.
• PROCEDURE DIVISION.
Berisi paragraph - paragraph yang terdiri dari instruksi untuk pelaksanaan program.

MULAI.
DISPLAY HAPUS-LAYAR.
PERFORM ISI1
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2
COMPUTE LIN = 10.
PERFORM ISI2
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2
PERFORM PROSES
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2
DISPLAY HAPUS-LAYAR.
DISPLAY TANDA.
PERFORM HASIL
VARYING I FROM 1 BY 1 UNTIL I > 2
AFTER J FROM 1 BY 1 UNTIL J > 2

• STOP RUN.
Instruksi untuk menghentikan sebuah program.

PROGRAM COBOL BIODATA

Cara masuk ke program COBOL
RUN - cmd – cari file COBOL dengan cara mencari di driver mana anda telah menyimpan programnya contoh C:\ spongebob\cobol\cobol biodata.cob – jika sudah terdapat filenya ketik C:\spongebob\cobol\runcobol biodata.cob – jika terdapat eror terhadap lising programnya silahkan ketik C:\spongebob\cobol\edit biodata.cob – silahkan mencari kesalahan listingnya.





OUTPUT PROGRAM












IDENTIFICATION DIVISION
Tujuan dari IDENTIFICATION DIVISION adalah memberikan informasi mengenai program yang dibuat.
Bentuk umumnya:
IDENTIFICATION DIVISION.
PROGRAM-ID. nama program.


ENVIRONMENT DIVISION
Tujuan dari ENVIRONMENT DIVISION adalah memberikan informasi mengenai peralatan yang digunakan dalam program.


Data division untuk informasi mengenai bentuk dan jenis data yang digunakan.


WORKING-STORAGE SECTION (optional)
Ada bilamana diperlukan pemesanan tempat untuk data proses & output. Data yang ada disini BUKAN data external. ( Data external = data dari luar program, misalnya data dari disket, atau tape ).\

SCREEN SECTION (optional)
Yaitu untuk mendefinisikan bentuk dari layar input / output.


PROCEDURE DIVISION
Berisi paragraph - paragraph yang terdiri dari instruksi untuk pelaksanaan program.

Listing programnya antara lain:
Identification division.
Program-ID. Biodata.
Environment division.
Data division.
Working_storage section.
01 mahasiswa
02 nama pic a(20).
02 NPM pic x(8).
Screen section
01 cls
02 blank screen.
01 hasil
02 line 10 column 15 value “nama saya “.
02 column pic a(20) from nama.
02 line 12 column 15 value “NPM saya “.
02 column pic x(8) from NPM.
Procedure division.
Mulai
Display cls.
Display “nama :”.
Accept nama.
Display “NPM :”.
Accept NPM.
Display hasil.
Selesai
STOP RUN.
> data = scan ()
1: 65 50 70 75 70 6: 50 45 90 95 70 11:
Membuat data yang berisikan 65 50 70 75 70 ; 50 45 90 95 70
> data
menunjukan isi pada variabel data
[1] 65 50 70 75 70 50 45 90 95 70
> sort (data)
Mengurutkan data pada variabel data
[1] 45 50 50 65 70 70 70 75 90 95
> min (data)
Mengetahui nilai terendah pada variabel data
[1] 45
> max (data)
Mengetahui nilai tertinggi pada variabel data
[1] 95
> jangkauan= max (data) - min (data)
Mengetahui jangkauan pada variable data
> jangkauan
menunjukan hasil perhitungan jangkauan dari variable data
[1] 50



> jumlahkelas= 1 + (3.322*log10(length(data)))
Mengetahui perhitungan jumlah kelas pada variable data
> jumlahkelas
menunjukan hasil perhitungan jumlah kelas pada variable data
[1] 4.322

> interval = jangkauan/jumlahkelas
Mengetahui banyaknya data pada variable data
> interval
Menunjukan hasil banyaknya data pada variable data
[1] 11.56872
> round (jumlahkelas)
Membulatkan ke atas hasil pada perhitungan sebelumnya dari variabel jumlahkelas
[1] 4
> floor (jumlahkelas)
Membulatkan ke bawah hasil pada perhitungan sebelumnya dari variabel jumlahkelas
[1] 4
> round (interval)
Membulatkan ke atas hasil pada perhitungan sebelumnya dari variabel interval
[1] 12



> floor (interval)
Membulatkan ke bawah hasil dari perhitungan sebelumnya pada variabel interval
[1] 11
> mean = sum (data) / length (data)
Mengetahui rataan hitung pada variable data
> mean
menunjukan hasil rataan hitung pada variable data
[1] 68
> median = length (data)/ 2
Mengetahui nilai tengah pada variable data
> median
menunjukan hasil nilai tengah pada variable data [1] 5
+ > frek = function (x,y,z)
+ frek = function (x,y,z){}
> frek = function(x,y,z)
+ {
+ a=0
+ for(i in 1:length(x))
+ {
+ if(x[i] >= y && x [i] <= z)
+ {
+ a=a+1
+ }
+ print(a)
+ }
+ }



Mengetahui frekuensi masing-masing nilai pada variable data
> frek(data,45,56) >frek(data,57,68)
> frek(data,69,80) >frek(data,81,82)
> frek(data,93,104)
menunjukan hasil frekuensi masing-masing nilai pada variable data

ALGORITMA PERKALIAN MATRIKS

Algoritma Perkalian Matriks

Algoritma :

a.inisialisasi matrik_a[ ][ ], matrik_b[ ][ ], matrik_c[ ][ ], i=0, j=0, k=0, baris_a, kolom_a, kolom_b
b.inputkan baris_a, kolom_a, kolom_b
c.Proses looping untuk memasukkan nilai pada matrik_a :

1.untuk i=0 sampai dengan banyak baris_a-1, i=i+1
a)untuk j=0 sampai dengan banyaknya kolom_a-1, j=j+1
b)inputkan matrik_b[i+1][j+1]
c)Apakah j< kolom_a ? jika tidak, kembali ke proses c.1.a

2.Apakah i < baris_a ? jika tidak, kembali ke proses c 1.
d.Proses looping untuk memasukkan nilai pada matrik_b :

1.untuk j=0 sampai dengan banyak kolom_a-1, j=j+1
a)untuk k=0 sampai dengan banyaknya kolom_a-1, k=k+1
b)inputkan matrik_b[j+1][k+1]
c)Apakah k< kolom_b ? jika tidak, kembali ke proses d.1.a

2.Apakah j < kolom_a ? jika tidak, kembali ke proses d 1.
e.Proses looping untuk mengalikan matriks :
1.untuk i=0 sampai dengan banyak baris_a-1, i=i+1
a)untuk k=0 sampai dengan banyaknya kolom_b-1, k=k+1

i)untuk j=0 sampai dengan kolom_a -1, j=j+1
ii)matrik_c[i][k] + = matrik_a[i][j] * matrik_b[j][k]
iii)Apakah j< kolom_a ? jika tidak, kembali ke proses i)

b)Apakah k2.Apakah i < baris_a ? jika tidak, kembali ke proses e 1.
f.Proses looping untuk menampilkan matrik_c :

1.untuk i=0 sampai dengan banyak baris_a-1, i=i+1
a)untuk k=0 sampai dengan banyaknya kolom_b -1, k=k+1
b)Print matrik_c[i][k]
c)Apakah k< kolom_b ? jika tidak, kembali ke proses f.1.a

2.Apakah i < baris_a ? jika tidak, kembali ke proses f 1.
g.Program selesai.

Algoritma Determinan Matrik

1.Masukkan ordo matrik (n)

2.Untuk i=0 s/d i < n dan j = 0 s/d j < n
- matrik [i][j]=a
- i=baris dan j=kolom

3.Lakukan penukaran baris
Untuk j=0 s/d j < n
temp=a[baris1][j];
a[baris1][j]=a[baris2][j];
a[baris2][j]=temp;

4.Proses determinan
nilai a[i][j]<0 br="br">max=i
Untuk m=i+1 s/d m if (fabs(a[m][i]) > fabs(a[max][i]))
max = m ;
Untuk j=i+1 s/d j < n
if (fabs(a[j][i]) != 0){
c=(double) a[j][i]/a[i][i];
Untuk k=0 s/d k < n
a[j][k]=a[j][k]-c*a[i][k];

5. Hasil dari proses
Untuk i=0 s/d i < n
hasil=hasil*a[i][i];

Program Matrik Transpose

Program Matrik_Transpose;
Uses Crt;
Type Matrik = Array [1..3,1..3] of integer;
Var
Awal,MatrikT: Matrik;
I,J : Integer;
Begin
ClrScr;
TextColor(155);
Awal[1,1] := 1;Awal[1,2] := 2;Awal[1,3] := 3;
Awal[2,1] := 4;Awal[2,2] := 5;Awal[2,3] := 6;
Awal[3,1] := 7;Awal[3,2] := 8;Awal[3,3] := 9;
Writeln(‘Matrik Awal :’);
Writeln(‘ By ULtr4′);
For I := 1 to 3 do
Begin
For J := 1 to 3 do
Begin
Write(Awal[I,J]:2,’ ‘);
End;
Writeln;
End;
Writeln;
For I := 1 to 3 do
Begin
For J := 1 to 3 do
Begin
MatrikT[I,J] := Awal[J,I];
End;
End;
Writeln(‘Matrik Tranpose :’);
Writeln(‘ Poenya gue ‘);
For I := 1 to 3 do
Begin
For J := 1 to 3 do
Begin
Write(MatrikT[I,J]:2,’ ‘);
End;
Writeln;
End;
End.

PROGRAM PASCAL MENU

Bahasa Pascal Program Menu untuk Penambahan,Pengurangan,Perkalian dan Transpose Matriks

program matriks;
uses wincrt;
var
a : array [0..100,0..100] of integer;
b : array [0..100,0..100] of integer;
c : array [0..10,0..10] of integer;
p,f,g,ba,ka,bb,kb,i,h,j,k,r,x,y: integer;
procedure tambah;
begin
writeln ('matriks A+B');
if (ka=kb)and(ba=bb) then
begin j:=1;
for h:=1 to ba do
begin k:=1;
for i:=1 to ka do
begin
write (' ',(a[h,i]+b[j,k]),' ');k:=k+1;
end;
writeln; j:=j+1;
end;
end; if ka<>kb then writeln('maaf.. jumlah kolom kedua matriks berbeda');
if ba<>bb then writeln('maaf.. jumlah baris kedua matriks berbeda');
end;
procedure kurang;
begin
writeln ('matriks A-B');
if (ka=kb)and(ba=bb) then
begin j:=1;
for h:=1 to ba do
begin k:=1;
for i:=1 to ka do
begin
write (' ',(a[h,i]-b[j,k]),' ');k:=k+1;
end;
writeln; j:=j+1;
end;
end; if ka<>kb then writeln('maaf.. jumlah kolom kedua matriks berbeda');
if ba<>bb then writeln('maaf.. jumlah baris kedua matriks berbeda');
end;
procedure kali;
begin
writeln ('Matriks A*B');
if ka=bb then begin
for h:=1 to ba do begin
for k:=1 to kb do begin
r:=0;
j:=1;
for i:=1 to ka do
begin
r:= r+ a[h,i]*b[j,k];
j:= j+1
end;
write (r,' ');
end;writeln;
end;
end
else begin
writeln;writeln('Maaf.. Jumlah KOLOM matriks A tidak sama dengan BARIS matriks B');end;
end;
procedure transpose;
begin
writeln ('Transpose matriks a');
for i:=1 to ka do
begin
for h:=1 to ba do
write (' ',a[h,i],' ');
writeln;
end;
writeln;
gotoxy(27,y+1);writeln ('Transpose matriks b');
y:=y+2;
for k:=1 to kb do
begin
x:=27;
for j:=1 to bb do begin
gotoxy(x,y);write (' ',b[j,k],' ');x:=x+3; end;y:=y+1;
writeln;
end;writeln;
end;
Procedure cetak;
begin
clrscr; writeln ('>>>>>>>>>> OPERASI ARITMATIKA 2 BUAH MATRIKS<<<<<<<<<< ') ; writeln;
writeln ('Data yang anda masukan adalah :');writeln;
writeln ('Matriks a');
for h:=1 to ba do
begin
for i:=1 to ka do
write (' ',a[h,i],' ');
writeln;
end;
writeln;
gotoxy (27,5);writeln ('Matriks b');
y:=6;
for j:=1 to bb do
begin
x:=27;
for k:=1 to kb do begin
gotoxy(x,y);write (' ',b[j,k],' '); x:=x+3;end; y:=y+1;
end;writeln;
end;
procedure input;
begin
writeln (' -= OPERASI ARITMATIKA 2 BUAH MATRIKS =- ') ; writeln;
write ('Masukan jumlah baris matriks A: '); readln (ba);
write ('Masukan jumlah kolom matriks A: '); readln (ka);writeln;
write ('Masukan jumlah baris matriks B: '); readln (bb);
write ('Masukan jumlah kolom matriks B: '); readln (kb);
writeln;
writeln ('Masukan komponen data Matriks A');
for h:=1 to ba do
begin
for i:=1 to ka do
begin
write ('Data ke-(',h,',',i,')= ');
readln (a[h,i]);
end;
end;
writeln;
writeln ('Masukan komponen data matriks B');
for j:=1 to bb do
begin
for k:=1 to kb do
begin
write ('Data ke-(',j,',',k,')= ');
readln (b[j,k]);
end;
end;
end;
procedure keluar;
begin
gotoxy(0,10);
writeln(' Terima kasih telah menggunakan program ini'); writeln;writeln;
write(' (^v^)The end(^v^)'); exit;
end;
procedure garis;
begin
writeln ('-------------------------------------------------------------------------------');
writeln ('===============================================================================');
end;
procedure menu;
begin
writeln;
writeln ('Menu Operasi');
writeln ('1. Penambahan Matriks');
writeln ('2. Pengurangan Matriks');
writeln ('3. Perkalian Matriks');
writeln ('4. Transpose Matriks');
writeln ('5. Input matriks yang baru');
writeln ('6. Keluar');writeln;
write ('Masukan nomor pilihan anda : '); readln (p);
if p= 1 then begin cetak; garis; tambah; garis; menu; end;
if p= 2 then begin cetak; garis; kurang; garis; menu; end;
if p= 3 then begin cetak; garis; kali; garis; menu; end;
if p= 4 then begin cetak; garis; transpose; garis; menu; end;
if p= 5 then begin clrscr; input ; cetak; garis; writeln; writeln; garis; menu; end;
if p= 6 then begin clrscr; keluar; end else begin
cetak; writeln('Maaf.. angka yang anda masukan tidak sesuai perintah');menu; end;
end;
{program Utama}
begin
input;
cetak;
garis;
writeln;writeln;
writeln;
garis;
menu;
end.

Senin, 11 Oktober 2010

BENTUK ORGANISASI

Tipe/bentuk Organisasi beserta struktur dan skema Organisasi

* Organisasi sosial
          perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

* Hakekat Lembaga Sosial
          Keberadaan lembaga sosial tidak lepas dari adanya nilai dan norma dalam masyarakat. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik, dicita- citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Oleh karenanya, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang tegas yang disebut norma sosial. Nilai dan norma inilah yang membatasi setiap perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses institutionalization menghasilkan lembaga sosial.

*Proses terbentuknya Lembaga Sosial
          Para ilmuan sosial hingga saat ini masih berdiskusi tentang penggunaan istilah yang berhubugnan dengan ”seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya”. Istilah untuk menyebutkan seperangkat aturan/ norma yang berfungsi untuk anggota masyarakatnya itu, terdapat dua istilah yang digunakan, yaitu ”social institution” dan ”lembaga kemasyarakatan”. Mana yang benar? Tentu semunya tidak ada yang salah, semuanya benar. Hanya saja ada perbedaan penekanannya. Mereka yang menggunakan istilah ”social institution” pada umumnya adalah para antropolog, dengan menekankan sistem nilai-nya. Sedangkan pada sosiolog, pada umumnya menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan atau yang dikenal dengan istilah lembaga sosial, dengan menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan sekaligus abstrak. Pada tulisan ini, akan digunakan istilah lembaga sosial dengan tujuan untuk mempermudah tingkat pemahaman dan sekaligus merujuk pada kurikulum sosiologi yang berlaku saat ini.
          Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial.

Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut :
1. Diketahui
2. Dipahami dan dimengerti
3. Ditaati
4. Dihargai

          Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi. Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang berbeda. Lembaga yangg tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi.
          Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak. Istilah lembaga sosial oleh Soerjono Soekanto disebut juga lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan istilah asing social institution. Akan tetapi, ada yang mempergunakan istilah pranata sosial untuk menerjemahkan social institution. Hal ini dikarenakan social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Sebagaimana Koentjaraningrat mengemukakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas- aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain adalah bangunan sosial, terjemahan dari kata sozialegebilde (bahasa Jerman) yang menggambarkan bentuk dan susunan institusi tersebut. 
          Namun, pembahasan ini tidak mem- persoalkan makna dan arti istilah-istilah tersebut. Dalam hal ini lebih mengarah pada lembaga kemasyarakatan atau lembaga sosial, karena pengertian lembaga lebih menunjuk pada suatu bentuk sekaligus juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dalam lembaga tersebut. Menurut Robert Mac Iver dan Charles H. Page, mengartikan lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam suatu kelompok masyarakat. Sedangkan Leopold von Wiese dan Howard Becker melihat lembaga dari sudut fungsinya. 
          Menurut mereka, lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai suatu jaringan dari proses- proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola- polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan sekelompoknya. Selain itu, seorang sosiolog yang bernama Summer melihat lembaga kemasyarakatan dari sudut kebudayaan. Summer meng- artikan lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan, cita-cita, dan sikap perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, keberadaan lembaga sosial mempunyai fungsi bagi kehidupan sosial.

Fungsi-fungsi tersebut antara lain:
a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadap masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok.

b. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.

c. Memberi pegangan kepada anggota masyarakat untuk mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku para anggotanya.

Dengan demikian, lembaga sosial merupakan serangkaian tata cara dan prosedur yang dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, lembaga sosial terdapat dalam setiap masyarakat baik masyarakat sederhana maupun masyarakat modern. Hal ini disebabkan setiap masyarakat menginginkan keteraturan hidup.

Ciri-ciri organisasi sosial
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.

2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.

3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.

4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu.

Diantaranya Ɣdalah:
1. Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.

2. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.

3. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.

Alasan berorganisasi
Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan. Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk berorganisasi:

a. Alasan Sosial (social reason), sebagai “zoon politicon ” artinya mahluk yang hidup secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi.

b. Alasan Materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia dapat melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu:

1) Dapat memperbesar kemampuannya
2) Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi.
3) Dapat menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah dihimpun.

* Tipe-tipe organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.

Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal Ɣdalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

Organisasi informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu,

organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:

• Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
• Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya.

Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.
Organisasi berdasarkan sasaran pokok mereka
Organisasi yang didirikan tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai secara maksimal. Oleh karenanya suatu organisasi menentukan sasaran pokok mereka berdasarka kriteria-kriteria organisasi tertentu.

Adapun sasaran yang ingin dicapai umumnya menurut J Winardi adalah:
1. Organisasi berorientasi pada pelayanan (service organizations), yaitu organisasi yang berupaya memberikan pelayanan yang profesional kepada anggotanya maupun pada kliennya. Selain itu siap membantu orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari penerima servis.

2. Organisasi yang berorientasi pada aspek ekonomi (economic organizations), yaitu organisasi yang menyediakan barang dan jasa sebagai imbalan dalam pembayaran dalam bentuk tertentu.

3. Organisasi yang berorientasi pada aspek religius (religious organizations)

4. Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations)

5. Organisasi-organisasi pemerintah (government organizations)

6. Organisasi-organisasi sosial (social organizations)

::: Tiga tipe Struktur Organisasi :::

1. Functional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan fungsinya masing-masing. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :

o Fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagiannya masing2
o Komunikasinya menggunakan bottom-top communication sehingga control atasan terhadap bawahan lebih mudah, sederhana, dan tidak berulang2
o Masing2 bagian cenderung hanya fokus pada bidang kerja masing2 dan komunikasi antar bagian cenderung kurang terbuka
o Pergerakan dan komunikasi tiap2 bagian masih tersekat2
o Biasanya ditemukan pada organisasi2 yang memproduksi barang

:: Functional Organization Structure ::

2. Project/Divisional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :

o Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan
o Masing2 kegiatan proyek mempunyai struktur sendiri, mulai dari pemimpin proyek sampai divisi2nya
o Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan pemimpin proyek terhadap proyeknya juga mudah
o Dibutuhkan lebih banyak SDA untuk masing2 proyek
o Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar (outsourcing) dalam pengerjaan proyek
o Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan inisiatif yang tinggi
o Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses administrasi dan birokrasi

:: Project/Divisional Organization Structure ::

3. Matrix Organization Structure, yakni struktur organisasi gabungan dari Functional dan Projectized Structure Organization. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini : 

o Terdapat pembagian berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan
o Namun tetap menggunakan SDA dari tiap divisi yang kesemuanya secara bersama-sama menangani semua proyek
o Pemanfaatan SDA-nya efisien karena anggota mempunyai pekerjaan yang tetap walau proyek telah selesai
o Komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan dengan tipe fungsional
o Ada keterlibatan stakeholder yang kuat
o Pembagian SDA harus jelas untuk setiap proyeknya, jangan sampai terjadi “rebutan SDA”
o Setiap anggota berkecimpung di setiap proyek yang ada, sehingga komunikasi mereka terhadap setiap atasannya yang notabene lebih dari satu bisa jadi membingungkan
o Ada tiga sub dari tipe ini, diantaranya :
  1. Weak Matrix => peran Manajer Proyek kuat, peran Manajer Fungsional lemah. Manajer Fungsional hanya sebagai penyedia SDA yang ada.
  2. Balanced Matrix => peran Manajer Proyek dan Manajer Fungsional setara.
  3. Strong Matrix => peran Manajer Proyek lemah, peran Manajer Fungsional kuat. Manjer Proyek hanya sebagai koordinator proyek.

:: Matrix Organization Structure ::
Nah,, ntu dia yang bisa gw kasih buat kalian.. Moga berguna,, mungkin terutama bagi temen2 yang aktif di organisasi kampus kayak gw,, hehe….
..CMIIW..

*Perancangan Organisasi
Bagaimana merancang sebuah organisasi? Sebelum pertanyaan tersebut dipaparkan secara ilmiah dengan berbagai macam teori-teori organisasi, maka perlu disamakan terlebih dahulu persepsi mengenai organisasi seperti apa yang hendak dirancang dan apa itu aktivitas merancang organisasi.
Organisasi merupakan sekumpulan orang yang membentuk sebuah sistem terpadu mengenai bagaimana orang-orang dalam organisasi mencapai tujuan yang sama. Tujuan tersebut sering dituangkan dalam sebuah wadah yakni Visi. Orang-orang dalam organisasi, seberapa besarpun organisasi itu, pasti memiliki tujuanbersama yang ingin dicapai. Tujuan yang dicapai tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, secara individual. Sehingga membentukalah organisasi. Berasal dari kata dasar organ. Arti harfiahnya dalam istilah biologi kurang lebih berarti sekumpulan jaringan yang membentuk satu kesatuan dimana dapat melakukan fungsi tertentu secara independen. Kata organ mendapat imbuhan ’isasi’. Sehingga bisa diartikan sebagai proses dan sekumpulan aktivitas. Mengenai jumlah orang dalam organisasi, dalam hal ini tidak dibatasi. Perancangan organisasi yang akan dibahas di sini bersifat umum dan bisa diterapkan dalam jenis organisasi apa saja dan jumlah orangnya berapa saja. Mulai dari organisasi kampus, sosial kemasyarakatan, industri rumah tangga dan organisasi perusahaan, serta sebuah partai politik.
Kata ’perancangan’ sering disamaartikan dengan fungsi perencanaan dalam keilmuan manajemen secara umum. Hal ini memang tidak salah. Namun dalam perancangan organisasi akan lebih detail dijelaskan bagaimana strategi spesifik mengenai langkah-langkah agar organisasi terbentuk. Secara spesifik perancangan organisasi adalah sebuah usaha formal, proses yang terarah untuk mengintegrasikan manusia, informasi dan teknologi dalam sebuah organisasi. Perancangan organisasi di gunakan untuk mempertemukan bentuk organisasi yang sedekat mungkin dengan tujuan yang ingin diraih oleh organisasi. Melalui desain proses, aktivitas organisasi untuk meningkatkan kemungkinan dari usaha bersama seluruh anggota organisasi mencapai kesuksesan.

Visi Misi

Visi merupakan keinginan akan keadaan di masa mendatang yang dicita-citakan oleh seluruh anggota organisasi mulai dari jenjang paling bawah hingga yang paling atas. Misi adalah serangkaian cara untuk melaksanakan atau mewujudkan visi. Bisa terdiri dari lebih dari satu uraian.
Jika ditinjau dari segi istilah secara ilmiah, maka visi dan tujuan organisasi berbeda dari sudut pandang frame atau horison waktu. Visi mempunyai horison waktu jangka panjang, sedangkan tujuan merujuk pada suatu satuan waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Selanjutnya yang pasti dilakukan adalah memberi nama, logo dan motto atau slogan organisasi. Nama bisa mencerminkan bidang organisasi yang digeluti, singkatan dari sebuah slogan atau motto tertentu, serta biasanya dihiasi dengan warna-warna unik yang mempunyai makna.
Value and belief perlu dirancang di awal untuk menentukan prinsip-prinsip dasar organisasi dan nilai dasar yang dianut. Sebagai contoh adalah prinsip dasar sebuah organisasi menggunakan landasan antikorupsi. Dalam prakteknya, perancangan value and belief sudah pasti dimiliki oleh semua organisasi. Hanya saja dengan nama yang diistilahkan berbeda. Misalnya sebuah organisasi perusahaan memberikan nama ’prinsip dasar perusahaan’. 

Strategi

Strategi secara mudah didefinisikan sebagai serangkaian cara tertentu yang berkesinambungan untuk mencapai tujuan sebuah organisasi. Strategi secara umum terbagi menjadi dua, yakni bersifat strategis dan operasional. Jika bersifat strategis, maka hanya orang-orang yang terletak di jajaran pimpinan yang akan membahas. Sedangkan bersifat operasioanl karena sudah mencakup langkah-langkah teknis di lapangan untuk mencapai sebuah tujuan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (strength, weakness, opportunities dan threat). Merupakan analisis yang digunakan untuk memetakan bagaimana kondisi internal organisasi pada saat dirancang, dikaitkan dengan visi-misi dan tujuan organisasi. Dan kondisi eksternal perusahaan, baik berupa peluang dan ancaman yang akan mempengaruhi organisasi. Selanjutnya akan dirumuskan strategi berdasarkan keempat faktor tersebut. Jika dicontohkan dalam sebuah gambar adalah sebagai berikut. Contoh organisasi yang dibentuk adalah perusahaan perak. Strategi yang dipilih adalah gabungan antara kekuatan dan peluang (S-O).

Analisis SWOT semacam ini sering disebut dengan SWOT kualitatif. Pearce and Robbinson membuat analisis SWOT yang lebih bersifat kuantitatif. Akan dijelaskan lebih lanjut di-postingan berikutnya dengan tema ’Manajmen Strategi’.

Proses Bisnis

Menggambarkan sekumpulan proses yang disusun secara komprehensif untuk mendeskripsikan bagaimana proses perancangan dilakukan, sampai bagaimana organisasi melakukan aktivitasnya. Jika dimisalkan organisasi yang dirancang adalah sebuah perusahaan manufaktur, maka tahap ini sampai mendesain proses produksi di lantai produksinya.
Salah satu yang bisa dijadikan landasan ilmiah untuk menyusun proses bisnis perancangan organisasi adalah memakai acuan standar desain yang dikeluarkan oleh APQC (American Productivity and Quality Centre). Organisasi tersebuat mengemukakan cara yang dinamakan PCF (Process Classification Framework). Memuat dua tabel dasar, yakni tabel kategori proses bisnis dan pengelompokan aktivitas bisnis. Untuk menyusun kedua hal itu, ada dasar acuan dalam pengklasifikasian apa saja yang masuk dalam proses bisnis. Ada 12 jenis kategori.

APQC membuat pengklasifikasian proses bisnis menjadi :

1. Kategori, merupakan tingkat tertinggi dalam klasifikasi proses bisnis, diberikan nomor item, seperti : 1.0 dan 3.0.

2. Kelompok Proses, merupakan item dalam klasifikasi proses yang dipertimbangkan dalam satu daerah proses, diberikan nomor item dengan satu desimal, seperti : 8.1 dan 9.1

3. Proses, merupakan item dalam klasifikasi proses yang dipertimbangkan sebagai suatu proses, diberikan nomor item dengan dua desimal, seperti : 8.1.1 dan 9.1.2

4. Aktivitas, merupakan semua item yang dipertimbangkan sebagai aktivitas-aktivitas di dalam suatu proses, diberikan nomor item dengan tiga desimal atau lebih, seperti : 8.3.1.1 dan 9.1.1.1

Tabel pertama, yakni tabel kategori proses bisnis, berikut adalah contohnya. Ke-12 kategori proses bisnis tidaklah perlu dibuat. Hanya yang perlu saja menurut sudut pandang pembuat organisasi dengan mengacu hasil strategi organisasi dengan analisis SWOT.

Tabel kedua, yakni tabel pengelompokan aktivitas bisnis, berikut adalah contohnya. Untuk memperoleh bidang apa saja yang terlibat dalam organisasi tidak asal-asalan. Hal ini memperhatikan proses bisnis yang ada. Misalnya dalam proses bisnis ada aktivitas HSE (Health and Safety Environtment), maka tentu saja ada bagian khusus yang menangani itu.
Keterangan :
xx : Penaggung jawab dan pengambil keputusan
oo : Keterlibatan penuh / pelaku utama
vv : Keterlibatan biasa, sekedar informasi (membantu)
Skema organisasi
Sebelum mendesain skema organisasi, perlu dijabarkan terlebih dahulu mengenai proses bisnis apa saja yang terlibat. Sehingga secara logika, maka dalam hasil proses bisnis tersebut didapat pula fungsional keorganisasian apa saja yang terlibat. Misalnya keuangan, SDM, pemasaran dan teknologi informasi. Sehingga tidak bisa langsung terbentuk skema organisasi. Berikut adalah contoh hasil perancangan organsasi.

Sabtu, 09 Oktober 2010

PENGERTIAN ORGANISASI

ARTI PENTINGNYA ORGANISASI DAN METODE I. PENGERTIAN ORGANISASI DAN METODE
Sebelum menguraikan pengertian organisasi dan metode secara lengkap, terlebih dahulu akan ditinjau secara sekilas arti dari kata organisasi dan metode.
Istilah organisasi dapat dianikan sebagai :
Wadah : sekelompok manusia untuk saling bekerja sama
Proses : pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien
Sedangkan istilah metode tersebut berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka men¬capai tujuan yang sah ditetapkan.


RUANG LINGKUP ORGANISASI
METODE
1. SIFAT DAN MAKSUD ORGANISASI DAN METODE
Sebelum kita bahas apa raja yang termasuk ke dalam ruang lingkup organisasi dan metode, maka kita akan membahas apa yang menjadi sifat dan maksud organisasi metode. Mengapa harus demikian ? Karena ruang lingkup organisasi dan metode akan me¬nyangkut masalah efisiensi prosedur tata kerja yang dipakai dalam melaksanakan fungsi¬fungsi manajemen oleh manajer (pimpinan).
Sedangkan dari pengertian organisasi dan metode, antara manajemen, organisasi dan tata kerja merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan artinya kalau tata kerjanya sudah efisien berarti diharapkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi bisa berjalan lancar.
Jadi sifat dan maksud organisasi metode adalah pelayanan terhadap manajer dan administrasi yang berusaha memajukan pekerjaan mereka atau tata kerja yang diper¬gunakan dalam rangka pencapaian efisiensi yang maksimal pada organisasi.

2. PENGERTIAN EFISIENSI
Efisiensi adalah perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh atau output dengan kegiatan yang dilakukan serta sumber dan waktu yang digunakan. Kalau dirumuskan sebagai berikut:
Efisiensi = Output dibagi Input
Efisiensi di sini harus diperhatikan benar-benar karena merupakan syarat atau ukuran pada pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya sehingga 0 & M sebagai bantuan secara teknis dan praktis dalam melaksanakan fungsi manajemen bisa memanfatkan sumber¬sumber waktu dan ruangan yang tersedia secara maksimal.
Adapun syarat pencapaian efisiensi dalam 0 & M adalah sebagai berikut:
  1. Pencapaian target haruslah berhasil guna maksudnya target tercapai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan tetapi mutu dad hasil kerja tersebut juga harus diper¬hatikan.
  2. Ekonomi artinya dalam pencapaian effective (berhasil guna) penggunaan biaya, tenaga kerja, material, peralatan dan waktu sudah digunakan setepat-tepatnya.
  3. Pelaksanaan kerja bisa dipertanggungjawabkan.
  4. Harus benar-benar mencerminkan pembagian kerja yang nyata karena adanya keter¬batasan kemampuan perseorangan.
  5. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab artinya antara wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan kepada tenaga kerja harus seimbang
  6. Prosedur kerja yang praktis. dapat dikerjakan dan dapat dilaksanakan. Hal ini untuk mecerminkan bahwa 0 & M adalah kegiatan yang praktis maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan .
Efisiensi kerja dapat ditingkatkan melalui:
  1. Pelaksanaan fungsi manajemen secara tepat
  2. Pemanfaatan sumber-sumber daya ekonomi yang tepat
  3. Pelaksanaan fungsi- fungsi organisasi sebagai alat pencapaian tujuan yang setepat¬tepatnya.
  4. Pengarahan dan dinamika organisasi dilakukan untuk pengembangan dan kemajuan yang berkesinambungan.

3. RUANG LINGKUP ORGANISASI DAN METODE
Dengan melihat rnaksud dan sifat 0 & M merupakan pelayanan bagi manajer dan administrasi dalam melaksanakan fungsi manajemen maka 0 & M merupakan bantuan mteknis dan praktis dalam pelaksanaan teori organisasi dan manajemen dengan setepat¬tepatnya.
Dari sifat dan maksud 0 & M dapatlah dipahami ruang lingkup 0 & M adalah me¬nyangkut bidang-bidane, khusus dari organisasi dan manajemen yang detail dan luLs scopenya.
Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk kedalam scope 0 & M adalah sebagai beriku_:
  1. Analisis organisasi (organization analysis).
  2. Komunikasi dalam organisasi (communication in the organization).
  3. Tentang tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja (work methods, procedures an i systems).
  4. Pentingnya filing dari segi 0 & M.
  5. Pentingnya jangka waktu penyimpanan data dan dokumen (record retention and schedule).
  6. Pentingnya formulir dari segi 0 & M .
  7. Pendayagunaan mesin kantor (office machine).
  8. Pendayagunaan perabotan dan peralatan kantor (office equipment).
  9. Pentingnya tata ruang kantor dan perencanaan penyusunan ruangan kerja (office layout and space planning).
  10. Pentingnya penulisan laporan dalam 0 & M.
  11. Pentingnya buku pedoman kerja.
  12. Pentingnya 0 & M anggaran belanja.
  13. Analisis kepegawaian.
  14. Pentingnya penyederhanaan kerja.
  15. Organisasi unit 0 & M.
  16. Kesimpulan akhir (final conclusion).
Sesuai dengan prinsip-prinsip dalam 0 & M maka pembahasan bidang-bidang terse- but akan dititikberatkan pada pembahasan tentang sistem, prosedur, clan tata kerjanya dalam kaitannya dengan asas efisiensi.
Adanya sistem, prosedur dan tata kerja yang tepat akan memungkinkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan top manajer juga tepat dan efisien dalam pemakaian sumber daya alam, sumber day manusia maupun penggunaan waktu yang tersedia.

PERTANYAAN DAN LATIHAN SOAL
I. PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR
1. Organisasi dan metode dimaksudkan untuk:
a. menginformasikan kebutuhan yang harus dimiliki baik manajer maupun pegawai administrasi,

2. Efisiensi adalah:
a. perbandingan antara output dengan input rasionalitas antara antara hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan

3. Berhasil guna dalam ukuran efisiensi dimaksudkan untuk:
a. target tercapai sesuai dengan yang diharapkan. IT

4. Ukuran efisiensi di bawah ini, manakah yang menekankan 0 & M sebagai kegiatan praktis:
a. Practicable, workable and applicable procedures

5. Dalam urutan ruang lingkup 0 & M masalah sistem. prosedur dan tata kerja dibahas lebih dahulu karena:
a. masalah tersebut memberikan bantuan yang tepat dalam pelaksanaan fungsi¬fungsi manajemen

II. JELASKAN SOAL DI BAWAH INI DENGAN SINGKAT DAN JELAS
1. Apa pengertian efisiensi.
Efisiensi adalah perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh atau output dengan kegiatan yang dilakukan serta sumber dan waktu yang digunakan

2. Bagaimana cara meningkatkan efisiensi pekerja.
  1. Pelaksanaan fungsi manajemen secara tepat
  2. Pemanfaatan sumber-sumber daya ekonomi yang tepat
  3. Pelaksanaan fungsi- fungsi organisasi sebagai alat pencapaian tujuan yang setepat¬tepatnya.
  4. Pengarahan dan dinamika organisasi dilakukan untuk pengembangan dan kemajuan yang berkesinambungan.

3. Jelaskan ruang lingkup organisasi dan metode.
Dengan melihat rnaksud dan sifat 0 & M merupakan pelayanan bagi manajer dan administrasi dalam melaksanakan fungsi manajemen maka 0 & M merupakan bantuan teknis dan praktis dalam pelaksanaan teori organisasi dan manajemen dengan setepat¬tepatnya.
Dari sifat dan maksud 0 & M dapatlah dipahami ruang lingkup 0 & M adalah me¬nyangkut bidang-bidane, khusus dari organisasi dan manajemen yang detail dan luLs scopenya.


4. Mengapa pada ukuran efisiensi wewenang hams seimbang dengan tanggung jawab yang dibebankan.
karna sistem, prosedur dan tata kerja yang tepat akan memungkinkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan top manajer juga tepat dan efisien dalam pemakaian sumber daya alam, sumber day manusia maupun penggunaan waktu yang tersedia.



Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :
  • Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat¬tepatnya
  • Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen
  • Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia
  • Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan

Dari uraian di atas terlihat jelas betapa eratnya hubungan antara manajemen, orga¬nisasi dan metode, bahkan sepertinya dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manajer) yang harus dilakukan dengan rnempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.
Kegiatan manajemen
  • Planning (perencanaan)
Merupakan proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang hams dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang se¬benarnya
Merupakan kegiatan non fisik (kejiwaan) sebelum melaksanakan kegiatan fisik Sangat diperlukan dalam rangka rnengarahkan tujuan dan sasaran organisasi serta tujuan suatu program pembangunan
  • Organizing (pengorganisasian)
Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi¬fungsi tersebut secara tepat
Dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat Harus diperhatikan dalam penempatan orang (staffing) dilakukan secara obyek¬tif
  • Motivating (pendorongan)
Merupakan proses kegiatan yang hams dilakukan untuk membina dan men¬dorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai
Mencakup segi-segi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaik. pangkat, pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainy. maupun yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan, pemberian tunjangan. penyediaan fasiliatas yang lengkap dan sebagainya

  • Controlling (pengendalian)
  1. Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan, penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan
  2. Sangat penting untuk mengetahui sampai di mana pekerjaan sudah dilaksanakan
  3. Dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tindak lanjut, sehingga pengembangan dapat ditingkatkan pelaksanaannya
Keempat kegiatan manajemen tersebut tidak dapat terlaksana tanpa adanya sumber¬sumber ataupun sarana yang harus didayagunakan secara tepat. Sumber-sumber yang dimaksud disebut 6 M (The six M's in management istilah George R Terry) yaitu:
  • Manusia atau tenaga kerja (manpower)
  • Uang atau (Jana (money)
  • Bahan-bahan atau material (materials)
  • Mesin dan peralatan (machines and equipment)
  • Tata kerja atau (methods)
  • Pasar (market)

2. MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa manajemen adalah proses kegiatan pen¬capaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung penger¬tian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama di satu pihak dengan tujuan di pihak lain.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerja sama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan . Jadi dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.

3. MANAJEMEN DAN TATA KERJA
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, di samping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
  •  Menghindari terjadinya pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber da waktu yang tersedia
  •  Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapai tujuan
  •  Menjarnin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan Manajemen :
Tata Kerja : antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti di bawah ini:
Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelak sanaan kegiatan demi tercapainya tujuan
Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesua dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.

4. MANAJEMEN, ORGANISASI DAN TATA KERJA
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adal sebagai berikut :
  • Manajemen proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia
  • Organisasi : alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompok kerja sama
  • Tata Kerja : pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut hampir dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa bail( manajemen, organisasi maupun tata kerj ketiganya diarahkan ke pada tercapainya tujuan.


PERTANYAAN DAN LATIHAN SOAL
I. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR.

1. Fungsi-fungsi seorang pemimpin yang harus dilakukan dalam manajemen adalah sebagai berikut, kecuali:
c. actuating 

2. Penyusunan pembagian kerja beserta fungsi-fungsinya pada orang yang sesuai dengan ketrampilan dan kemampuannya meru-pakan pelaksanaan fungsi pim¬pinan yang termasuk ke dalam:
b. organizing

3. Motivasi bisa dilakukan dengan cara:
b. insentif

4. Dari keenam sumber manajemen (The six M's manajemen) biasanya ada dua yang tidak dimasukkan ke dalam sumber-sumber yang dipakai untuk melak¬sanakan fungsi-fungsi pimpinan, kedua sumber itu adalah:
c. methods & market 

5. Pelipatgandaan secara masa' dalam menggunakan mesin dan peralatan kerja disebut sebagai:
a. Mass productin

II. ESSAY
1. Organisasi dapat diartikan sebagai wadah dan sebagai proses, jelaskan dengan singkat.
organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan. Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama)

2. Apa yang dimaksud pimpinan dalam pengertian universal.
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin.


3. Jelaskan mengapa market dan methods tidak dimasukkan ke dalam sumber¬sumber manajemen.

4. Apa yang dimaksud dengan material dalam arti fisik ? bagaimana kalau dalam arti non fisik ?
Material Management (MM) modul merupakan modul yang sangat terintegrasi dengam modul lain dari SAP Sistem. MM Modul Mendukung semua tahapan pengelolaan bahan baku dari bahan-bahan perencanaan dan kontrol, pembelian, penerimaan barang, inventarisasi pengelolaan dan yang terakhir adalah pembayaran kepada penjual menggunakan faktur verifikasi modul.

5. Mengapa uang bisa dijadikan sebagai motivasi dalam bekerja.
Karna setiap orang bekerja untuk mendapatkan uang agar dapat menghidupi kehidupannya sehari” .

Jumat, 21 Mei 2010

MANUSIA DAN CINTA KASIH

1 .Manusia dan cinta kasih
Mendefinisikan Cinta; Makna dan Hakikatnya

“Cinta lebih berarah ke konsep abstrak,
lebih mudah dialami daripada dijelaskan”.
(Ibnul Qoyyim )

”Cinta” sebuah nama yang sering dibicarakan orang, dari yang muda sampai yang tua. Banyak manusia mengatas namakan cinta untuk setiap prilakunya. Tapi apakah mereka mengerti apa makna di balik sebuah kata ”cinta”.
”Cinta” memang sebuah nama yang sangat simple dan mudah untuk diucapkan. Tapi tahu kah apa arti dari cinta tersebut. Sebuah fenomena yang luar biasa. Membuat yang sedih menjadi ceria, jahat menjadi baek, peperangan menjadi perdamaian, kebencian menjadi persaudaraan, pahit menjadi manis, luka menjadi sembuh, sakit menjadi sehat. Semua itu atas nama cinta. Dan ketika kata ”Cinta disalah gunakan maka kejadiannya juga bakal sebaliknya.
Cinta juga bisa berasal dari obsesi untuk mendapatkan sesuatu. Tapi itu bukan cinta, ia hanyalah alat untuk mendapatkan objek itu. Kata ”Cinta” mempunyai makna yang universal. Setiap insan mempunyai tanggapan sendiri tentang arti cinta. Dan setiap insan juga punya cara sendiri untuk mencintai.
Apa arti cinta itu sebenarnya? Cinta adalah sebuah ungkapan rasa sayang dan simpati kita kepada seseorang. Kata cinta juga diberikan dari kita kepada Sang Pencipta, sebagai tanda kalau kita amat membutuhkan dan menyanjungnya. Rasa cinta yang kita berikan menunjukkan bahwasanya kita sangat menyukainya dan ingin bersamanya. Kecemburuan sering terjadi jika seseorang yang kita cintai bersama oranglain. Itulah cinta, satu nama seribu makna
Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.

Cinta Kasih Kepada Sesama Manusia
“kita bisa hidup tanpa agama,
tapi kita tidak bisa bertahan lama tanpa cinta”
(Dalai Lama)

Cinta kepada sesama adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1. Knowledge (pengenalan)
2. Responsibilty (tanggung jawab)
3. Care (perhatian)
4. Respect (saling menghormati)
Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan..
skPara pakar telah mendefinisikan dan memilah-milah istilah ini yang pengertiannya sangat rumit. Antara lain mereka membedakan cinta terhadap sesama manusia dan yang terkait dengannya menkadi:
1. Cinta terhadap keluarga
2. Cinta terhadap teman-teman, atau philia
3. Cinta yang romantis atau juga disebut asmara
4. Cinta yang hanya merupakan hawa nafsu atau cinta eros
5. Cinta sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
6. Cinta dirinya sendiri, yang disebut narsisme
7. Cinta akan sebuah konsep tertentu
8. Cinta akan negaranya atau patriotisme
9. Cinta akan bangsa atau nasionalisme
Cinta antar pribadi manusia menunjuk kepada cinta antara manusia mempunyai beberapa undur yang sering ada dalam cinta antar pribadi tersebut yaitu
 Afeksi: menghargai orang lain
 Ikatan: memuaskan kebutuhan emosi dasar
 Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain
 Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan
 Commitment: keinginan untuk mengabadikan cinta
 Keintiman emosional: berbagia emosi dan rasa
 Kinship: ikatan keluarga
 Passion: nafsu seksual
 Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain
 Self-interest: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi
 Service: keinginan untuk membantu

Energi seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan. Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam banyak agama dan sistem etik hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada keluarga dekat, anak, atau diluar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa seks. Afeksi, keintiman emosi dan hobby yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia.

Cinta Kasih Dalam Ajaran Agama
“Mencintai apa yang dicintai oleh kekasih
adalah kesempurnaan cinta kepada sang kekasih”
(Ibnu al-Qayyim al-Jauziyah)

Dalam Islam, cinta seseorang haruslah berlandaskan kepengikutan (ittibaĆ¢) dan ketaatan. Sebagaimana firman-Nya, "Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu"(Qs.3:31-32).
Salah satu cinta yang diajarkan Rasulullah SAW. diantaranya adalah, mencintai dan mengasihi sesama. Kecintaan ini, sebagaimana pernah dicontohkan beliau, tak pernah dibedakan antara Muslim dan non-Muslim. Bahkan, tidak dibenarkan jika kita tidak berbuat adil kepada suatu kaum misalnya, hanya karena benci kepada mereka (Qs.5:8).
Ajaran cinta Islami yang mesti disemaikan bukanlah sebatas sesama Muslim. Tetapi justru sesama manusia dan sesama makhluk. Rasulullah SAW. bersabda, "Hakikat seorang Muslim adalah, mencintai Allah dan Rasul-nya, sesamanya, serta tetangganya, melebihi atau sebagaimana ia cinta kepada dirinya sendiri" (HR. Imam Bukhari).
Kecintaan yang terekspresikan akan menjadi amal saleh buat pelakunya. Maka dari itu, kecintaan maupun kebaikan, meskipun baru tersirat dalam hati dan belum terlaksana, tetap akan mendapat pahala di sisi Allah. Sebaliknya, kebencian yang tersimpan dalam lubuk hati di samping sebuah kewajaran, juga tidak dicatat sebagai keburukan, hingga niatnya itu betul-betul dilakukan (al-Hadits).
Mencintai Tuhan pada dasarnya adalah mencintai manusia, mari menyitir kisah seorang sufi, Abu Ben Adhim. Suatu malam, Abu Ben Adhim terbangun dari mimpinya yang indah.
Dan ia lihat, di ruangan dalam cahaya terang rembulan, yang gemerlap ceria seperti bunga lili yang sedang merekah, seorang malaikat menulis pada kitab emas. Ketenteraman jiwa membuatnya berani berkata kepada sang Sosok di kamarnya, “Apa yang sedang kamu tulis?” Bayangan terang itu mengangkat kepalanya dan dengan pandangan yang lembut dan manis ia berkata, “Nama-nama mereka yang mencintai Tuhan.” “Adakah namaku di situ?” kata Abu. “Tidak. Tidak ada,” jawab malaikat. Abu berkata dengan suara lebih rendah, tapi tetap ceria, “Kalau begitu aku bermohon, tuliskan aku sebagai orang yang mencintai sesama manusia.” Malaikat menulis dan menghilang. Pada malam berikutnya ia datang lagi dengan cahaya yang menyilaukan dan memperlihatkan nama-nama yang diberkati cinta Tuhan. Aduhai! Nama Abu Ben Adhim diatas semua nama.
Abu Ben Adhim mungkin lahir di negara yang sekarang ini disebut Afganistan. Ia tidak begitu dikenal dibandingkan dengan teman senegaranya, Jalaluddin Balkhi (alias Rumi). Tetapi, keduanya menekankan pentingnya kecintaan kepada Tuhan sebagai hakikat keberagamaan.
Baik Abu Ben Adhim maupun Rumi percaya bahwa kita tidak bisa mencintai Tuhan tanpa mencintai sesama manusia. Mereka menegaskan kembali apa yang dikatakan Tuhan kepada hamba-Nya pada hari kebangkitan: pada hari kiamat, Tuhan memanggil hamba-hamba-Nya.
Ia berkata kepada salah seorang di antara mereka, “Aku lapar, tapi kamu tidak memberi makan kepada-Ku.” Ia berkata kepada yang lainnya, “Aku haus, tapi kamu tidak memberiku minum.” Ia berkata kepada hamba-Nya yang lainnya lagi, “Aku sakit, tapi kamu tidak menjenguk-Ku.” Ketika hamba-hamba-Nya mempertanyakan semuanya ini, Ia menjawab, “Sungguh si fulan lapar; jika kamu memberi makan kepadanya, kamu akan menemukan Aku bersamanya. Si fulan sakit; jika kamu mengunjunginya, kamu akan menemukan Aku bersamanya. Si fulan haus; jika kamu memberinya minum, kamu akan menemukan Aku bersamanya.” (Ibn Arabi sering mengutip hadis ini dalam Al-Futuhat al-Makkiyah).
Ketika seorang murid baru mengikuti tarekat, syaikh-nya akan mengajarinya untuk menjalankan tiga tahap latihan rohaniah selama tiga tahun. Ia baru diizinkan mengikuti Jalan Tasawuf, bila ia lulus melewatinya. Tahun pertama adalah latihan berkhidmat kepada sesama manusia. Tahun kedua beribadat kepada Tuhan, dan tahun ketiga mengawasi hatinya sendiri. Kita tidak bisa beribadat kepada Tuhan sebelum kita berkhidmat kepada sesama manusia. Menyembah Allah adalah berkhidmat kepada makhluk-Nya.



2.Manusia dan Keindahan
Keindahan/seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi indah sentosa. Di kota Padang sendiri hal-hal mengenai kesenian ditanggapi dengan baik terbukti dengan adanya Taman Budaya yang menjadi tempat berlangsungnya berbagai kegiatan/acara seni seperti seni rupa, seni pertunjukan maupun kesenian tradisional seperti randai dan pencak silat ataupun media komunkasi modern/radio yang mulai beradaptasi dengan kebudayaan tradisi lokal dimana dia berada seperti radio Sushi FM yang pendengarnya anak muda bercitra modern yang mulai menyiarkan hal-hal berbau tradisi Minangkabau yang tecermin dari segi bahasa, pelaku seninya maupun jenis acara yang disiarkannya. Dalam hal ini, itu merupakan hal yang patut dipuji dimana stasiun radio tersebut berusaha menunjukkan terutama kepada anak-anak muda daerah agar tetap melestarikan kesenian/budaya tradisinya tanpa bersikap etnosentrisme.
Pemerintah Daerah perlu memperhatikan kehidupan para seniman yang tetap konsisten dengan kesenian daerah dan melakukan inovasi dengan kebudayaan luar agar tak ‘dimakan’ oleh kaum Kapitalis yang menjual hal-hal yang dianggap berharga dari sekedar materi sehingga kehilangan nilai-nilai yang nantinya menimbulkan anomi tersendiri dalam masyarakat.
Manusia dan keindahan/seni memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik.
Dalam hal ini Indonesia sebagai negara yang baru berkembang dalam hal kesenian mendapat prestasi tersendiri dimata negara luar seperti Malaysia dan Singapura. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya group-group musik yang musiknya diterima disana sehingga sering mewakili Indonesia untuk ajang musik se-Asia. Hal tersebut perlu menjadi perhatian Pemerintah Indonesia dimana seniman yang benar-benar berkesenian sesuai dengan norma-norma ketimuran tanpa mengindahkan teknologi modern perlu diletakkan pada kelas tersendi sehingga tak kehilangan arah bila bila ia ‘dirasuki’ paham-paham dari luar seperti dimanfaatkan oleh kaum Kapitalis yang hanya mengejar keuntungan materi semata tapi mengacuhkan nilai-nilai yang ditimbulkan sehingga seniman-seniman seperti Chairil Anwar, Affandi dan lain sebagainya tetap muncul dan mampu menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia dimata negara lain tanpa harus kehilangan nilai ketimurannya.





3.Manusia dan Penderitaan
Berbagai bentuk penderitaan yang dialami manusia bila dipandang secara Sosiologis dapat dikaji secara negatif dan positif. Secara negatif hal tersebut dapat terjadi karena paham khayalan/prasangka berlebihan yang berasal dari dalam diri seseorang sehingga dia menderita seperti kesepian karena tidak mampu (minder) untuk bersosialisasi dengan orang lain, ketakutan karena siksaan bathin, kegelapan, perasaan sakit maupun perasaan gagal yang kesemuanya bisa saja terjadi karena ketidak mampuan seseorang dalam melakukan Sosialisasi sehingga dianggap melakukan tingkah laku Sosiopatik/penyimpangan perilaku sosial. Daam hal ni seorang individu mulai kanak-kanak hingga dewasa mempelajari pola-pola tindakan dari orang-orang disekelilingnya sehingga diharapkan mampu merasakan penderitaa orang lain dan sebaliknya. Dalam hal ini melalui interaksi seseorang dapat melepaskan penderitaan batinnya (bahasa anak mudanya ‘curhat’, apakah itu karena ‘berantem’ dengan pacarnya, permasalahan dengan keluarga atau karena ibu kost yang terus menagih uang kost sementara kiriman dari orang tua belum datang dan sebagainya) dan itu harus terjadi suatu bentuk komunikasi yang bersifat positif (seperti dengan menghindari sifat pelit dalam berteman, toleransi dan sebagainya) sehingga penderitaanya dapat hiang atau berkurang.
Sebaliknya bila dipandang secara positif berarti penderitaan tersebut ditimbulkan karena sesuatu yang telah dilakukannya. Jadi ada faktor penyebab dan akibatnya. Jadi misalnya si A terlihat sebagai seorang yang kesepian, maka kita harus mencari sebab mengapa dia menjadi kesepian; apakah karena minder (fisiknya tidak bagus), merasa miskin, mudah tersinggung dalam berteman atau dinilai pelit sehingga dijauhi oleh teman-temanya yang nantinya akan membuat si A seperti seorang yang menderita. Setelah dilakukan pengamatan terhadap si A maka bisa diambil keputusan agar dia harus percaya diri dalam berteman karena otaknya yang pintar, merasa tidak pernah melakukan pencurian dan korupsi uang, tidak bermental cengeng bila disinggung /diolok temannya atau merasa murah hati untuk membeli rokok dan membayarkan ongkos temannya sehingga dia tidak lagi merasa menderita.
Kekalutan Mental biasanya dialami oleh berbagai status individu dalam masyarakat. Biasanya terdapat dikota besar, pada anak-anak usia muda dapat saja terjadi bila mengejar sesuatu yang diinginkanya namun kemampuan tidak mencukupi maupun karena rasa cinta kasih yang tak terbalas, kaum wanita yang umumnya terlalu bersikap subjektif dan sering bersikap latah, orang-orang yang tidak beragama dengan contoh berpacaran dengan tidak tujuan untuk menikah sehingga secara fitrah dia tidak pernah merasa tenang, maupun orang-orang yang terlalu mengejar materi dengan perumpamaan dia telah dikibuli oleh orang padahal dia sudah merasa yakin akan mendapatkan materi yang dimaksudkannya sehingga jiwanya menjadi kalut yang kesemua kekalutan mental tersebut akan berdampak terjadinya agresi, regresi, fiksasi, proyeksi, identifikasi, narsisme maupun autisme dan harus diatasi dengan berkonsultasi kepada para ahli/psikiater.



Manusia dan Keadilan


TIU :
Mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang berbagai macam keadilan, keadilan sosial, kejujuran, kecurangan dan kenyataan yang ada dalam kehidupan serta kaitannya dengan manusia

TIK :
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian keadilan
- Mahasiswa dapat menjelaskan makna keadilan
- MahaMahasiswa dapat menyebutkan macam-macam keadilan
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kejujuran
- Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat kejujuran
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kecurangan
- Mahasiswa dapat menyebutkan sebab-sebab orang melakukan kecurangan
- Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam perhitungan dan pembalasan
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tentang nama baik
- Mahasiswa dapat menyebutkan hakekat pemulihan nama baik
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tentang pembalasan
- Mahasiswa dapat menyebutkan penyebab pembalasan
- Mahasiswa dapat menuliskan 1 contoh pembalasan


Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
Keaadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

Berbagai Macam Keadilan
1. Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal
2. Keadilan distributive
Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).
3. Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat
Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.

Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.

Pemulihan nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.


Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.



5. MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawaciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya.
Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang sesungguhnya.
Disana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan selama hidup didunia. Manusia tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka manusia akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan.
Akhirnya manusia menemukan apa yang disebut “ sesuatu dan kekuatan diluar dirinya “. Ternyata keduanya adalah “ Agama dan Tuhan “. Dengan demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya tidak semua manusia yang memahaminya, sehingga banyak orang yang memeluk suatu agama semata-mata atas dasar keturunan. Akibatnya banyak orang yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya. Atau yang sering dikenal dengan agama KTP. Padahal urusan agama adalah urusan akal, seperti dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam satu hadistnya : Agama adalah akal, tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak berakal.
Maksud Nabi Muhammad SAW tersebut ialah agar manusia dalam memilih suatu agama benar-benar berdasarkan pertimbangan akalnya, dan bukan semata-mata karena asas keturunan. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat-236 yang artinya :
Tidak ada paksaan untuk memasuki sesuatu agama, sesungguhnya telah jelas antara jalan (agama) yang benar dan jalan (agama) yang salah.
Ternyata, pandangan hidup sangat penting. Baik untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan di akhirat. Dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya. Maka pilihan pandangan hidup harus betul-betul berdasarkan pilihan akal bukan sekedar ikut-ikutan saja.
Perlu kita sadari bahwa baik Tuhan maupun agama bagi kita adalah suatu kebutuhan. Bukan kebutuhan sesaat seperti makan, minum, tidur, dan sebagainya. Melainkan kebutuhan yang terus menerus dan abadi. Sebab setiap saat kita memerlukan perlindungan Allah SWT dan petunjuk agama sampai diakhir nanti.



6.Manusia dan Tanggungjawab serta Pengabdian
Sebagai manusia yang mempunyai nilai dan harga diri (ciri-ciri manusia modern) seseorang dituntut untuk memiliki rasa tanggungjawab akan apa yang telah dilakukannya. Walaupun seseorang itu berada dalam masyarakat tradisional (Gemeinschaft) dia dituntut untuk memiliki sebentuk tanggungjawab seperti seorang kepala suku yang diharuskan untuk mengorganisir perluasan wilayah untuk perburuan, mengkoordinasi warga dalam menghadapi kelompok lain, memimpin perburuan dan sebagai ketua peradilan untuk menyelesaikan konflik antar warganya menurut adat dan norma-norma kesukuannya. Begitu juga bila seseorang tersebut berada dalam masyarakat modern (Gesselschaft), dia dituntut untuk memiliki tanggungjawab dengan contoh kecil seorang pemuda yang dituntut pertanggungjawabannya karena melakukan seks bebas dengan pacarnya sehingga hamil (Married By Accident), hal ini dikarenakan dirinya sudah tercebur kedalam bentuk pergaulan bebas ‘ala Barat’ (western) sehingga pihak keluarga perempuan menuntut pertanggung jawaban si laki-laki agar tidak dikenai etika kehidupan bersosial baik itu tertulis maupun tak tertulis maupun hukum pidana, begitu juga dengan penulis yang merasa bertanggung jawab mengembalikan data aplikasi dan software Handphone milik adik penulis yang sempat terhapus karena kelalaian penulis sehingga marasa bertanggung jawab dengan membeli aplikasi/software yang diperlukannya di counter-counter Handphone yang ada.
Pengabdian dapat juga diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi kepada orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya yang biasanya akan dihargai dan tergantung dari apa yang diabdikannya. Sebagai contoh, bila orang tua mengabdi untuk mengasuh anak-anaknya berkemungkinan besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga kepada kedua orangtuanya, biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan Tuhannya nantinya akan dibalas amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang pegawai negeri pada bangsa dan negaranya biasanya akan diberi semacam penghargaan/tanda jasa dari negara yang bersangkutan.





7.Manusia dan Kegelisahan
Berarti berkaitan erat dengan diri pribadi manusia tersebut sehingga mengapa dia menjadi gelisah. Hal tersebut dicontohkan dengan seorang siswa S.M.U yang merasa takut dan gelisah ketika duduk bersebelahan dalam bus kota dengan seorang laki-laki berwajah sangar, berjerawat dan berambut gondrong serta memakai anting sebelah dan berpakaian lusuh dan tidak rapi. Dalam hal ini dia merasa gelisah karena tidak memahami status asli dari laki-laki tersebut apakah dia orang baik atau orang jahat.
Dalam masyarakat modern sendiri, individu sering mengalami kegelisahan atau yang sering juga disebut dengan stress dimana hal tersebut bisa saja terjadi bila individu merasa kekurangan dari segi materi dan selalu merasa gelisah dan berprasangka jangan-jangan materi tersebut sudah diambil oleh orang lain dan selalu merasa kekurangan.
Untuk mengatasi kegelisahan diperlukan nilai-nilai agama seperti bersikap Qana’ah (berpikir positif) sehingga ketidaktenangan dan ketidaksabaran alias kecemasannya dapat dikurangi dengan berdo’a kepadaTuhan serta berusaha keras untuk mengatasi hal yang membuatnya menjadi gelisah.
Keterasingan bisa jadi merupakan perilaku Sosiopatik yang tidak menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup sendiri. Alienasi/keterasingan atau pengasingan diri bisa jadi dikarenakan dalam proses berdaptasinya terhadap situasi (retreatism) seseorang tersebut menolak tujuan-tujuan yang disetujui maupun cara-cara pencapaian tujuan itu dan menimbulkan sikap apatis. Hal tersebut dicontohkan oleh seorang ayah yang tidak mau menerima kesulitan dalam keluarganya sehingga menenangkan diri dengan minum-minum hingga mabuk dimana hal ini abnormal dan perilakunya tadi jelas-jelas melepaskan diri dari tanggung jawab sebagai kepala kelurga. Selain itu perlu juga dilihat apakah seseorang itu mengalami keterasingan karena menurutnya masyarakat dimana ia berada sudah mengalami anomie.



8.Manusia dan harapan
manusia dan Harapan Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap manusia sehingga bisa menjadi miliknya. Dalam hal ini, seorang manusia dan harapannya agar dapat dicapai, memerlukan kepercayaan kepada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada Tuhan. Kepercayaan kepada diri sendiri dapat ditimbulkan dengan mulai memiliki konsepsi diri yang positif baik itu melalui fisik, cara berpikir dan jiwa yang akan membantu dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain ataupun bersosialisasi dengan orang lain sehingga terjalin secara positf dan berkesan dengan baik sehingga apa yang diharapkan dapat terwujud. Adapun kepercayaan kepada orang lain bisa ditimbulkan dengan merasa pantang untuk melakukan kebodohan dan kecurangan ataupun perilaku korupsi sehingga orang lain merasa percaya dalam membebankan apa yang diamanatkannya dan itu merupakan sesuatu yang kita harapkan. Hal tersebut bisa disebut dengan relationship. Kepercayaan terhadap Tuhan dapat diwujudkan dengan menjalankan segala perintah yang disuruh-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya serta beribadah dan beramal sesuai dengan agama yang diyakini. Dalam hal ini pengertian ibadah secara luas dimana kesemua kegiatan berorientasi kepada Tuhan.